Dilansir AFP, Rabu (17/1/2024), anak-anak dan perempuan hingga orang tua menjadi korban terbanyak. 75 persen dari puluhan ribu warga yang meninggal selama perang Israel di jalur Gaza berasal dari tiga kelompok tersebut.
10.600 anak Palestina dilaporkan tewas selama perang Israel di Gaza. Sementara 7.200 perempuan dan 1.049 lansia juga tewas selama perang berlangsung.
Kementerian Kesehatan juga melaporkan 61.154 orang mengalami luka. Ribuan orang juga dilaporkan masih terjebak di bawah rerentuhan.
Perang di Jalur Gaza dimulai ketika Hamas melancarkan serangan mengejutkan terhadap Israel pada 7 Oktober tahun lalu. Laporan para pejabat Tel Aviv menyebut sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, tewas dalam serangan tersebut.
Menteri Pertahanan (Menhan) Israel Yoav Gallant mengungkapkan bahwa fase perang intensif melawan Hamas di wilayah selatan Jalur Gaza akan segera berakhir. Gallant juga menegaskan bahwa Jalur Gaza pascaperang akan diperintah oleh Palestina, tanpa adanya Hamas berkuasa.
Seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Selasa (16/1), militer Israel, dalam beberapa pekan terakhir, meningkatkan operasi militer dan pengeboman di kota-kota di Jalur Gaza bagian selatan, seperti Khan Younis dan Rafah.
Serangan difokuskan ke bagian selatan daerah kantong Palestina itu setelah Tel Aviv mengklaim struktur militer Hamas di bagian utara telah dihancurkan.
Dalam pernyataan terbaru, Gallant mengungkapkan bahwa operasi militer Israel terhadap Jalur Gaza bagian selatan itu akan segera berakhir dan perang melawan Hamas akan berlanjut ke fase berikutnya.
“Kami telah memperjelas bahwa tahap manuver intensif akan berlangsung selama kurang lebih tiga bulan,” ucapnya dalam konferensi pers di Tel Aviv pada Senin (15/1) waktu setempat.
“Di Gaza bagian selatan, kita akan mencapai pencapaian ini dan itu akan segera berakhir, dan di kedua tempat tersebut, akan tiba saatnya kita akan melanjutkan ke fase berikutnya,” ujarnya.
(ygs/detik)