10 Orang Tertembak di Stasiun Kereta New York, Pelaku Diburu

0
Penembakan di stasiun kereta bawah tanah di New York (Reuters)
Jakarta – Perburuan besar-besaran berlangsung di New York, Amerika Serikat (AS), terhadap seorang pria yang menembak sepuluh orang di stasiun kereta bawah tanah yang penuh sesak. Pelaku mengenakan masker gas sebelum meledakkan bom asap dan menembaki penumpang yang ketakutan.

Seperti dilansir AFP, Rabu (13/4/2022), polisi mengatakan insiden di Brooklyn itu tidak diselidiki sebagai tindakan terorisme. Tak satu pun dari cedera yang dianggap mengancam jiwa.

Komisaris Departemen Kepolisian New York (NYPD) Keechant Sewell mengatakan pada saat konferensi pers bahwa pria bersenjata yang dicurigai mengenakan masker gas tepat ketika kereta tiba di stasiun.

“Dia kemudian membuka tabung yang ada di tasnya dan kemudian mobilnya dipenuhi asap. Setelah itu dia mulai menembak,” kata Sewell.

Pemadam kebakaran kota mengatakan tujuh orang lainnya terluka ketika penumpang yang panik melarikan diri dari kereta yang dipenuhi asap, yang berhenti di peron beberapa saat setelah penembakan.

Sewell menggambarkan tersangka sebagai “laki-laki, hitam, tinggi sekitar lima kaki lima inci dengan tubuh yang berat,” mengenakan rompi jenis konstruksi hijau dan kaus berkerudung abu-abu.

Polisi diberitahu tentang penembakan itu sebelum pukul 08:30 waktu setempat. Rekaman video terverifikasi yang di-posting di media sosial menunjukkan kereta memasuki stasiun, dan asap mengepul keluar dari pintu ketika penumpang bergegas pergi, beberapa tampak terluka.

Salah satunya, Yav Montano, menceritakan di CNN berada di dalam mobil ketika mulai dipenuhi asap dan tembakan terdengar.

“Saat itu, saya tidak mengira itu penembakan karena terdengar seperti kembang api,” katanya. “Itu hanya terdengar seperti sekelompok popping yang tersebar.”

Ada 40 hingga 50 penumpang di dalam pada saat itu dan mereka mulai berkerumun ke arah depan, kata Montano, tetapi pintu ke mobil berikutnya terkunci.

“Ada orang di mobil lain yang melihat apa yang terjadi. Dan mereka mencoba membuka pintu, tapi tidak bisa,” katanya.

(rfs/rfs/detik)