Seperti dilansir AFP, Rabu (13/4/2022), polisi mengatakan insiden di Brooklyn itu tidak diselidiki sebagai tindakan terorisme. Tak satu pun dari cedera yang dianggap mengancam jiwa.
Komisaris Departemen Kepolisian New York (NYPD) Keechant Sewell mengatakan pada saat konferensi pers bahwa pria bersenjata yang dicurigai mengenakan masker gas tepat ketika kereta tiba di stasiun.
Pemadam kebakaran kota mengatakan tujuh orang lainnya terluka ketika penumpang yang panik melarikan diri dari kereta yang dipenuhi asap, yang berhenti di peron beberapa saat setelah penembakan.
Sewell menggambarkan tersangka sebagai “laki-laki, hitam, tinggi sekitar lima kaki lima inci dengan tubuh yang berat,” mengenakan rompi jenis konstruksi hijau dan kaus berkerudung abu-abu.
Salah satunya, Yav Montano, menceritakan di CNN berada di dalam mobil ketika mulai dipenuhi asap dan tembakan terdengar.
“Saat itu, saya tidak mengira itu penembakan karena terdengar seperti kembang api,” katanya. “Itu hanya terdengar seperti sekelompok popping yang tersebar.”
Ada 40 hingga 50 penumpang di dalam pada saat itu dan mereka mulai berkerumun ke arah depan, kata Montano, tetapi pintu ke mobil berikutnya terkunci.
“Ada orang di mobil lain yang melihat apa yang terjadi. Dan mereka mencoba membuka pintu, tapi tidak bisa,” katanya.