Seperti dilansir Reuters, Kamis (28/10/2021), Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) melaporkan 5.324 kasus baru Corona sepanjang Rabu (27/10) waktu setempat. Angka itu tercatat sebagai lonjakan kasus tertinggi di negara ini sejak pandemi merebak.
Total kasus Corona di Singapura sejauh ini telah melampaui 184 ribu kasus.
“Jumlah penularan yang tinggi secara tidak biasa hari ini, sebagian besar karena banyaknya kasus positif COVID yang terdeteksi oleh laboratorium penguji dalam beberapa jam pada sore hari,” demikian pernyataan MOH pada Rabu (27/10) malam waktu setempat.
“MOH tengah memeriksa lonjakan kasus yang tidak biasa dalam waktu relatif singkat, dan memantau secara saksama tren selama beberapa hari ke depan,” imbuh pernyataan tersebut.
Lonjakan tak biasa ini membuat Singapura melakukan penyelidikan untuk mencari penyebabnya.
Otoritas Singapura telah memperpanjang penerapan pembatasan sosial sejak pekan lalu, demi mengendalikan penyebaran Corona selama sebulan demi meringankan beban pada sistem layanan kesehatan setempat.
Otoritas setempat kembali menerapkan pembatasan-pembatasan yang mencakup pembatasan interaksi sosial dan makan di restoran untuk dua orang saja demi memperlambat penyebaran virus.
Sejauh ini, sekitar 84 persen populasi Singapura telah divaksinasi Corona.
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Singapura, tercatat bahwa selama 28 hari terakhir sebesar 98,7% kasus positif Covid-19 memiliki gejala ringan atau tidak menunjukkan gejala sama sekali. Selain itu, per 27 Oktober 2021, 308 kasus positif Covid-19 membutuhkan suplementasi oksigen, 76 kasus tidak stabil dan di bawah pengawasan ketat di ICU serta 66 kasus kritis dan diintubasi di ICU.
Per 27 Oktober 2021, tercatat bahwa ada 3.172 kasus sembuh Covid-19 , 484 di antaranya adalah manula berusia 60 tahun ke atas. Dari semua kasus Covid-19 yang pernah dirawat, 74,3% kasus menjalani Pemulihan di rumah, 16,3% berada di Fasilitas Perawatan, 3,0% kasus berada di Fasilitas Perawatan Covid-19 serta 6,3% pasien Covid-19 saat ini dirawat di rumah sakit, untuk observasi.
Tingkat penggunaan ICU keseluruhan 79,8%, dengan 142 penderita virus corona terhitung sekitar setengah dari tempat tidur yang ditempati. Maka dari itu Kementerian Kesehatan Singapura saat ini sedang dalam proses untuk menambahkan tempat tidur ICU.
Selain itu, 10 kasus, dengan usia antara 54 sampai 96 tahun, meninggal dunia karena komplikasi akibat infeksi Covid-19. Hampir semua kasus memiliki berbagai kondisi medis yang membuat infeksi Covid-19 semakin parah.
Data Kementerian Kesehatan Singapura per 26 Oktober 2021 menyebutkan bahwa 84% populasi penduduk Singapura telah menyelesaikan rejimen lengkap mereka dengan menerima dua dosis vaksin Covid-19. Sejumlah 85% telah menerima setidaknya satu dosis, dan 14% telah menerima suntikan booster.
Sementara itu, selama tujuh hari terakhir, jumlah orang yang divaksinasi lengkap yang terbaring kritis di ICU per 100.000 penduduk adalah 0,5, sedangkan kasus kritis yang tidak divaksinasi lengkap adalah 4,3. Di waktu yang sama, jumlah kasus yang meninggal dengan vaksin lengkap adalah 0,1 per penduduk serta kasus meninggal yang tidak/belum vaksin lengkap adalah 0,8 per 100.000 penduduk.
Dilansir dari Channel News Asia, 5 dari 5.100 wisatawan yang masuk Singapura melalui jalur perjalanan yang divaksinasi dinyatakan positif terinfeksi Covid-19. Sebelumnya, Menteri Perhubungan Singapura S Iswaran menjelaskan bahwa wisatawan yang sudah divaksinasi dapat masuk ke Singapura tanpa harus menjalani karantina.
Peraturan tersebut saat ini berlaku untuk wisatawan dari 10 negara , yakni Brunei, Kanada, Denmark, Prancis, Jerman, Italia, Belanda, Spanyol, Inggris, dan Amerika Serikat. Namun, wisatawan tersebut diwajibkan untuk menjalani tes PCR 48 jam sebelum berangkat dan saat tiba di Singapura.