13 Gejala COVID-19 pada Anak-anak

0
ilustrasi/foto istimewa/net

Jakarta

Sama seperti orang dewasa, anak-anak juga rentan terhadap infeksi COVID-19. Meski tidak banyak anak yang terinfeksi COVID-19, gejala COVID-19 pada anak juga hampir mirip dengan gejala yang dialami oleh orang dewasa.

Anak-anak yang terinfeksi COVID-19 tanpa mengalami gejala pun juga bisa menyebarkan virusnya pada orang dewasa. Bahkan, tidak sedikit pula anak yang mengalami gejala COVID-19 yang cukup parah hingga harus menjalani perawatan intensif.

Lalu, apa saja gejala COVID-19 pada anak? Dikutip dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), bayi berusia di bawah satu tahun dan anak-anak yang memiliki kondisi atau penyakit tertentu lebih rentan mengalami gejala parah jika terinfeksi COVID-19.

Berikut ini sejumlah kondisi yang bisa meningkatkan risiko anak-anak mengalami gejala COVID-19 lebih parah dibandingkan anak-anak tanpa kondisi medis apapun, yaitu:

  • Asma atau penyakit paru kronis
  • Diabetes
  • Kondisi genetik, neurologis, atau metabolik
  • Penyakit sel sabit
  • Penyakit jantung sejak lahir
  • Imunosupresi atau kondisi di mana sistem kekebalan imun melemah karena kondisi medis tertentu atau sedang dalam pengobatan yang melemahkan sistem kekebalan
  • Anak-anak dengan berbagai kondisi kronis yang mempengaruhi banyak bagian tubuh
  • Obesitas

Sementara itu, gejala COVID-19 pada anak mirip dengan gejala yang dialami oleh kebanyakan orang dewasa. Akan tetapi, gejala COVID-19 paling umum yang dirasakan oleh anak terinfeksi COVID-19 adalah demam dan batuk.

Namun, anak juga bisa mengalami sejumlah gejala COVID-19 berikut ini:

  • Demam atau meriang
  • Batuk
  • Hidung tersumbat atau pilek
  • Kehilangan indera penciuman
  • Sakit tenggorokan
  • Sesak napas atau kesulitan bernapas
  • Diare
  • Mual atau muntah
  • Sakit perut
  • Kelelahan
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot atau tubuh
  • Hilangnya nafsu makan, terutama pada bayi berusia di bawah satu tahun.

(up/up/detik)