Guayaquil – Pemerintah Ekuador mengirim ribuan polisi dan tentara ke seluruh penjara usai terjadinya kerusuhan di salah satu penjara yang menewaskan 118 orang dan beberapa di antaranya dipenggal. Ribuan polisi dan tentara itu bakal disiagakan untuk mengamankan seluruh penjara di Ekuador.
Seperti dilansir AFP, Sabtu (2/10/2021), selain menewaskan 118 orang, kerusuhan di penjara Guayaquil ternyata juga menyebabkan 86 orang terluka dan enam kritis. Menteri Dalam Negeri Ekuador, Alexandra Vela mengataka pihaknya kini mengirimkan 3.600 aparat ke penjara tersebut.
“Pemerintah telah memobilisasi 3.600 anggota polisi nasional dan angkatan bersenjata … di semua penjara Ekuador,” kata Alexandra Vela kepada wartawan di Quito.
Namun demikian, pihak kepolisian sebetulnya sudah menguasai kembali kompleks penjara Guayaquil pada Kamis (30/9) malam kemarin. Kerusuhan baru mereda ketika operasi keamanan besar-besaran yang melibatkan sekitar 900 petugas dan anggota unit taktis, dengan tentara dan tank ditempatkan di luar penjara.
Sementara itu, kerabat berkumpul di kamar mayat polisi pada hari Jumat (1/10) untuk mengklaim mayat orang yang mereka cintai, atau setidaknya mendapatkan konfirmasi nasib mereka.
“Saya datang karena saya melihat video, dikirimkan kepada saya melalui telepon seluler, di mana saya mengenali kepalanya,” kata Ermes Duarte, putus asa mencari kabar tentang putranya yang katanya hanya punya waktu 15 hari lagi untuk mengabdi.
“Saya belum berbicara dengan putra saya sejak Senin,” kata pria berusia 71 tahun itu kepada AFP.
Sejauh ini, 41 mayat Guayaquil telah diidentifikasi, kata para pejabat, dan 22 diserahkan kepada keluarga mereka.