6 Fakta Banjir Bandang di Sumbar: Penyebab hingga Jumlah Korban Tewas

0
Banjir bandang di Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar) (Foto: ANTARA FOTO/ Iggoy el Fitra)
Jakarta – Banjir bandang terjadi di Sumatera Barat (Sumbar). Hingga kini, banjir bandang di Sumbar tersebut menyebabkan puluhan orang meninggal dunia.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan penyebab banjir bandang di Sumbar. Berikut fakta-fakta peristiwanya.

1. Wilayah terdampak

Bencana banjir bandang di kawasan Gunung Marapi, Sumbar, terjadi pada Sabtu (11/5) lalu. Sebanyak empat kabupaten terdampak cukup parah akibat banjir bandang tersebut, yaitu:

Kabupaten Agam
Kabupaten Tanah Datar
Kabupaten Tanah Panjang
Kabupaten Padang Pariaman.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau masyarakat yang bermukim di sekitar bantaran sungai yang berhulu ke Gunung Marapi agar selalu waspada akan potensi risiko bahaya susulan. Warga diharap melakukan evakuasi mandiri ke tempat yang lebih aman.

2. Penyebab

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menjelaskan penyebab terjadinya banjir bandang di kawasan kaki Gunung Marapi, Sumatera Barat (Sumbar). Dwikorita menyebut intensitas hujan sedang hingga lebat menjadi pemicu terjadinya banjir bandang.

3. Jumlah korban tewas

Sebanyak 37 orang meninggal dunia dalam peristiwa banjir bandang di Sumatera Barat (Sumbar). Hal ini disampaikan oleh pihak Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

“Hingga Minggu (12/5) pukul 21.00 WIB tercatat total korban meninggal dunia akibat bencana ini mencapai 37 orang,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangannya, Senin (13/5/2024).

Sebanyak 35 jenazah berhasil diidentifikasi dengan rincian di Kabupaten Agam 19 orang, Kabupaten Tanah Datar sembilan orang, Kabupaten Padang Panjang dua orang, Kabupaten Padang Pariaman tujuh orang. Dua jenazah lainnya masih dalam proses identifikasi.

4. Jumlah orang hilang

Selain itu, hingga Minggu malam (12/5/2024), jumlah orang yang dilaporkan hilang akibat banjir bandang di Sumbar adalah 17 orang, dengan rincian 14 orang hilang dari Kabupaten Tanah Datar dan tiga lainnya dari Kabupaten Agam.

5. Pemkab Agam tetapkan 14 hari masa tanggap darurat

Dilansir detikSumut, Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar) menetapkan masa tanggap darurat banjir bandang dan banjir lahar dingin Gunung Marapi selama 14 hari. Masa tanggap darurat itu dimulai sejak tanggal 12 hingga 25 Mei mendatang.

Selama masa tanggap darurat, akan difokuskan pada upaya pencarian dan evakuasi korban, termasuk perbaikan rumah dan lahan pertanian warga terdampak. Saat ini, sejumlah alat berat dikerahkan ke lokasi untuk melakukan pengerukan dan normalisasi aliran sungai.

6. Jalan Padang-Bukittinggi putus

Banjir bandang di Sumatera Barat menyebabkan kerusakan, salah satunya jalan putus. Diketahui, jalan utama yang menghubungkan Padang dan Bukittinngi lumpuh total.

“Iya banjir melanda Kawasan di sekitar Gunung Marapi sejak pukul 23.00 WIB. Itu terdampak beberapa kecamatan di Agam dan Tanah Datar. Saat ini hujan masih berlangsung,” kata Kapolres Padang Panjang AKBP Kartyana Widyarso Wardoyo Putro, dikutip dari detikSumut, Minggu (12/5/2024).

Polisi mengatakan jalan yang menghubungkan Padang ke Bukittinggi saat ini terputus akibat banjir bandang. Selain itu, beberapa kawasan di Lembah Anai juga mengalami longsor.

“Saat ini jalan di Lembah Anai kita tutup. Jadi pengendara tidak bisa melewati jalan Padang-Bukittinggi untuk saat ini. Selain itu sepanjang jalan ada beberapa longsor dan jalan retak di Agam dan Tanah Datar,” jelasnya.
(kny/dnu/detik)