Istana Garuda Ibu Kota Nusantara (IKN) menjadi tempat berlangsungnya sidang itu pada Jumat (13/9).
Para menteri Jokowi hadir, termasuk Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang juga Presiden Terpilih RI yang bakal menjadi suksesor Jokowi. Hadir pula Wapres RI Ma’ruf Amin, hingga para menteri Kabinet Indonesia Maju. Hadir pula Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Jaksa Agung ST Burhanuddin, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan.
Berikut adalah enam pesan Jokowi dalam sidang kabinet itu:
1. Pesan terima kasih
Jokowi menyampaikan pesan terima kasih kepada para jajaran pemerintahannya. Mereka semua disebutnya telah bekerja keras selam aini.
“Ini adalah sidang kabinet terakhir dari Kabinet Indonesia Maju dan pada kesempatan yang baik ini saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya untuk kerja keras, dedikasi, dari Bapak Ibu semuanya dalam menjalankan pemerintahan, dalam melaksanakan program dan visi presiden dan wakil presiden dalam menghadapi berbagai tantangan-tantangan yang ada,” kata Jokowi.
Jokowi juga meminta seluruh menteri menuntaskan program kerja di bulan terakhir ini. Jokowi kemudian mengingatkan agar seluruh jajarannya mendukung program Prabowo Subianto sebagai presiden terpilih.
“Pertama, segera tuntaskan di bulan terakhir ini program kerja utama yang sudah dimulai baik yang berkaitan serapan, yang berkaitan dengan administrasi pertanggungjawaban, serta kendala-kendala yang belum terselesaikan,” kata Jokowi.
20 Oktober nanti, Prabowo Subianto akan dilantik menjadi Presiden ke-8 RI atau menjadi penerus Presiden ke-7 RI Jokowi. Jokowi berpesan kepada jajarannya agar mendukung Prabowo untuk melanjutkan roda pemerintahan ini.
“Kedua, kita semuanya harus mendukung penuh program presiden terpilih,” kata Jokowi.
4. Pastikan transisi efektif
Transisi pemerintahan dari era Jokowi ke Prabowo bergulir. Jokowi berpesan agar estafetnya berjalan mangkus dan sangkil. Dia ingin transisi pemerintahan berjalan mulus.
“Pastikan transisi pemerintahan berjalan efektif, jika diperlukan regulasi baru, jika diperlukan perumusan-perumusan kebijakan yang harus segera dibuatkan segera dibuat dan segera diselesaikan utamanya untuk program-program unggulan presiden terpilih agar setelah dilantik pemerintahan baru bisa segera bekerja dan berlari kencang,” tutur Jokowi berpesan kepada jajarannya.
5. Jangan bikin kebijakan ekstrem
Kondusivitas situasi diperlukan agar transisi pemerintahan berjalan efektif dan efisien. Pemerintahan perlu menghindari gejolak di pengujung periode ini. Untuk itu, Jokowi berpesan agar para pembantunya menghindari pembuatan kebijakan-kebijakan ekstrem.
“Ketiga, menjaga situasi yang kondusif kita butuh stabilitas untuk melakukan pembangunan sehingga pastikan jangan sampai ada riak-riak gejolak sampai pemerintahan berikutnya terbentuk, artinya kita harus bisa menjaga daya beli masyarakat, jaga inflasi, jaga pertumbuhan, menjaga keamanan, menjaga ketertiban dan jangan membuat kebijakan-kebijakan ekstrem terutama berkaitan dengan hajat hidup orang banyak yang berpotensi merugikan masyarakat luas, yang berpotensi menimbulkan gejolak,” kata Jokowi.
Ini adalah rapat kabinet paripurna. Nantinya, Jokowi tinggal menghadiri pelantikan Prabowo sebagai Presiden. Maka sekalian, Jokowi menyampaikan permohonan maaf kepada para jajarannya.
“Terakhir, saya juga ingin mohon maaf kepada bapak ibu semuanya jika dalam 10 tahun ini ada hal-hal yang dirasa kurang berkenan dalam berinteraksi, dan ada hal kurang maksimal sekali lagi saya ingin mohon maaf yang sebesar-besarnya, saya rasa itu,” kata Jokowi.
(dnu/detik)