Palembang, rakyatpembaruan.com –
PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit III Plaju (Kilang Pertamina Plaju) terus mendorong para mitra binaan Corporate Social Responsibility (CSR)-nya untuk naik kelas. Berbagai pendampingan dan pembekalan telah diberikan oleh Kilang Pertamina Plaju agar UMKM binaannya semakin dikenal luas dan taat regulasi.
Sebanyak 50 (lima puluh) ibu-ibu yang tergabung dalam Mitra Binaan Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan (TJSL)/ Corporate Social Responsibility (CSR) Plaju Berdaya mengikuti sosialisasi dan pembekalan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Seberang Ulu pada Kamis (19/5/2022) yang digelar bersinergi dengan Kilang Pertamina Plaju.
Kepala Seksi Pelayanan KPP Seberang Ulu, Zully Zullkarnain turut bangga dengan kesadaran yang terbangun di kalangan pelaku UMKM binaan Kilang Pertamina Plaju. Zullkarnain menyebut NPWP penting untuk dimiliki oleh pelaku UMKM.
Menurutnya, selain sebagai bentuk ketaatan, adanya NPWP akan mempermudah UMKM dalam memenuhi persyaratan bank sehingga mendapatkan kredit usaha. “Dengan adanya NPWP, tentu akses yang dimiliki oleh UMKM pun berkembang menjadi lebih terbuka,” ujarnya.
Zullkarnain mendukung langkah Kilang Pertamina Plaju dalam mendorong ketaatan pajak pelaku UMKM di Kecamatan Plaju dan berharap kolaborasi ini kian diperkuat. “Mudah-mudahan, UMKM mitra binaan Plaju Berdaya semakin berkembang usahanya, kita siap dukung,” tambahnya.
Dirinya juga membuka kemungkinan untuk mendorong pengembangan pelaku UMKM binaan Kilang Pertamina Plaju untuk diikutkan dalam Program Business Development Services (BDS), yang merupakan salah satu strategi pembinaan dan pengawasan kepada Wajib Pajak UMKM dalam membina dan mendorong pengembangan usahanya secara berkesinambungan.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan 2021, UMKM menyumbang 60% Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia dan berhasil mengurangi pengangguran dengan kontribusi 95% dari total tenaga kerja. “Untuk itu, diperlukan inklusi pajak berkesinambungan, langkah yang kita lakukan hari ini sudah tepat,” jelas Zullkarnain.
Nantinya, para pelaku UMKM yang tergabung dalam mitra binaan Plaju Berdaya akan menjadi Wajib Pajak dan melaporkan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) atas nama pribadi.
Namun, benefit yang didapatkan juga akan sangat membantu perkembangan dan pertumbuhan UMKM binaan Kilang Pertamina Plaju, seperti kemudahan mengurus Surat Izin Usaha Perusahaan (SIUP) dan Nomor Induk Berusaha (NIB), sehingga mendorong legalitas usaha yang dijalankan.
Aminah (42), salah satu mitra binaan TJSL berterimakasih kepada Kilang Pertamina Plaju atas pendampingan yang diberikan dalam pendaftaran NPWP ini. Menurutnya, dengan adanya NPWP nanti akan mempermudah didapatkannya kredit usaha serta legalitas. “Kalau ada NPWP enak, buka rekening bisa, mengajukan kredit bisa,” tuturnya.
Area Manager Communication, Relations & CSR Kilang Pertamina Plaju, Siti Rachmi Indahsari mengatakan pihaknya selalu berkomitmen dalam mendukung kemajuan usaha para mitra binaannya. Cita-cita mensejahterakan masyarakat di sekitar perusahaan telah mendorong niat baik ini.
Pada tahun 2022, Kilang Pertamina Plaju sendiri menarget perolehan peringkat emas pada ajang Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) yang diselenggarakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Untuk meraih peringkat emas, perusahaan yang mengikuti PROPER diwajibkan untuk lebih dari sekadar taat pada lingkungan (beyond to regulation). Salah satu langkah yang dilakukan salah satunya adalah aktif melakukan capacity building kepada komunitas masyarakat di sekitar perusahaan.
“Sinergi seperti inilah yang kami butuhkan, karena akan memberi angin segar bagi masyarakat mitra binaan kami,” kata Rachmi. Ia berharap dengan terdaftarnya para pelaku UMKM mitra binaan sebagai Wajib Pajak, akan mempermudah urusannya dalam memperoleh akses perizinan usaha. “Agar nanti mitra binaan kami dapat naik kelas kedepannya,” tutur Rachmi.
Langkah Kilang Pertamina Plaju dalam mendukung UMKM naik kelas ini selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan atau yang dikenal Sustainable Development Goals (SDGs) kedelapan, yakni meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Dengan demikian, perusahaan kilang minyak tertua di Indonesia ini telah berhasil menjaga hubungan sosial dengan masyarakat melalui pemenuhan aspek Social sesuai kriteria ESG (Environmental, Social, & Governance).
(adi/rp)