Hal tersebut terungkap pada penutupan Latihan Pemantapan Proglatsiops Satgas Yonif Raider 514/SY Kostrad TA 2021 di lapangan Desa Margomulyo, Kecamatan Glenmore Kab. Banyuwangi. Sabtu (27/11/2021). Kasdivif 2 Kostrad, Brigjen TNI Tjaturputra Gunadi Genah menutup acara tersebut.
Hadir dalam acara tersebut Asren Kasdivif 2 Kostrad, Kolonel Inf Wilson Napitupulu; Waaslog Divisi 2/Kostrad, Letkol Inf Benny Setiyanto; Danyon 514/SY/2 Kostrad Letkol Inf Sumardi, Danyon 515/UTY/9/2 Kostrad Letkol Inf John Patar Banjarnahor ; Kasilat Divif 2 Kostrad Mayor Inf Syahrul Ramadhan; Pasilog Brigif 9/DY/2 Kostrad Kapten Inf sujito dan Kapten Inf Mohammad Ridho Danramil 0825/16 Glenmore.
Ada 6 materi latihan yang diberikan kepada para prajurit tersebut. Di antaranya materi hukum, materi teritorial, materi intelijen, materi tempur, materi kesehatan dan pembinaan fisik.
Dengan bekal latihan ini, kata Tjaturputra, diharapkan para prajurit mampu menguasai materi yang diberikan dan siap melaksanakan tugas operasi yang akan dilaksanakan pada bulan April tahun 2022 nanti di wilayah Papua. Sehingga dapat berhasil dengan baik dihadapkan dengan tantangan tugas yang semakin kompleks.
“Kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik berkat usaha dan kerja keras. Dengan semangat berlatih yang tinggi, berusaha semaksimal mungkin berhasil menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan latihan pemantapan Proglatsiops dari tahap awal sampai dengan tahap akhir. Saya berharap semua materi yang telah diperoleh melalui pelaksanaan Latihan Pemantapan ini, dapat dilaksanakan secara aplikatif dalam menjalankan tugas operasi nantinya,” tambahnya.
Di pilihnya Banyuwangi sebagai lokasi latihan Pemantapan Proglatsiops Satgas Yonif Raider 514/SY Kostrad, kata Tjaturputra, karena lokasi yang bakal menjadi tempat mereka bertugas seperti di daerah latihan Banyuwangi ini.
“Sesuai dengan tujuan dari latihan ini adalah realisme latihan di desain sesuai dengan cuaca dan medan sebenarnya di daerah operasi. Skenario latihan sesuai dengan yang ada di medan operasi jadi sesuai persis di Papua,” pungkasnya.