“Yang harus kita waspadai baru ini adalah geopolitik karena yang terjadi seperti Rusia dengan Eropa NATO dan Amerika Serikat (AS) di Ukraina,” kata Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Kamis (27/1/2022).
Persoalan Rusia dan Ukraina bukan hanya melibatkan klaim wilayah dalam hal ini Krimea yang dicaplok Rusia tahun 2014, tetapi juga hegemoni Rusia dan Barat.
Berikut tiga faktanya:
1. Pasar Global Tidak Stabil
Ketegangan negara tersebut memicu ketidakstabilan di pasar global. Indeks saham utama Rusia jatuh dan bank sentral menghentikan pembelian mata uang asing setelah Rubel merosot.
2. Efek ke RI
Jika kondisi ini terus terjadi, maka bisa mempengaruhi harga komoditas khususnya energi. Indonesia sebagai pengimpor bahan bakar minyak (BBM) akan terkena imbas cukup berat dari sisi APBN.
“Itu mempengaruhi dampaknya langsung ke komoditas energi, gas maupun minyak,” ujar Sri Mulyani Indrawati.
Baca juga:
Pemerintah Ogah Subsidi Minyak Goreng Curah, Berpihak ke Pengusaha?
3. Geopolitik
Geopolitik lain yang menjadi perhatian Sri Mulyani Indrawati adalah antara China dan AS. Baru saja pemerintah Amerika Serikat (AS) berencana untuk mengizinkan diplomatnya yang berada di China untuk meninggalkan negara itu.
“Ini semuanya yang akan kita kelola di 2022. Dampaknya memang menimbulkan komplikasi di dalam lingkungan kebijakan kita,” tegas Sri Mulyani.