Pihak perusahaan mengatakan, penemuan itu menjadi yang pertama di bawah program eksplorasi ekstensif perusahaan sejak 2022 dan bertujuan untuk membangun jalur produksi logam.
Dengan adanya temuan ini, Maaden merencanakan peningkatan agresif kegiatan pengeboran pada tahun 2024 di sekitar Mansourah Massarah. CEO Maaden, Robert Wilt mengatakan bahwa penemuan ini berpotensi menjadi pusat emas dunia berikutnya dan merupakan bagian kuat dari strategi pertumbuhan.
“Penemuan ini merupakan demonstrasi signifikan dari potensi sumber daya mineral yang belum dimanfaatkan di Arab Saudi, mendukung diversifikasi negara sejalan dengan Visi 2030 dan menjadikan pertambangan sebagai pilar ketiga perekonomian Saudi,” ujarnya, dikutip dari Saudi Gazette, Selasa (2/1/2024).
Berdasarkan dari sampel yang diambil menunjukkan ada emas kadar tinggi 10,4 gram per ton (g/t) emas dan 20,6 g/t emas di dua lokasi pengeboran acak 400 meter dari dan di bawah Mansourah Massarah.
Saat ini, Maaden terus memperluas jejak eksplorasinya di prospek Jabal al-Ghadara dan Bir al-Tawila, 25 km sebelah utara Mansourah Massarah, tempat perusahaan mentransfer sumber daya sebesar 1,5 juta ons untuk pengukuran. Maaden melanjutkan perluasan lokasi eksplorasinya di Jabal Ghadarah dan Bir Tawilah, prospek 25 km sebelah utara Mansourah Massarah.
Secara kombinasi, hasil pengeboran yang positif ini telah mengidentifikasi potensi sepanjang 125 km dengan potensi signifikan untuk menjadi penghasil emas utama kelas dunia di Arab Saudi.
Patut dicatat bahwa Mansourah Massarah merupakan tambang emas terbaru, terbesar, dan tercanggih secara teknologi di Arab Saudi. Ini menghasilkan 11.982,84 ons emas pada 2022.
(ada/ara/detik)