Jakarta -Pemerintah Arab Saudi hari ini mengumumkan akan membatasi pendaftaran haji tahun ini hanya untuk warga dan penduduk Kerajaan tersebut sehubungan dengan pandemi virus Corona.
Seperti diberitakan Arab News, Sabtu (12/6/2021), Kementerian Kesehatan serta Kementerian Haji dan Umrah mengumumkan pada Sabtu (12/6) ini bahwa total hanya 60.000 jemaah yang akan diizinkan untuk melakukan ibadah haji tahun ini.
Keputusan ini diambil karena adanya ancaman kesehatan yang ditimbulkan dari pandemi virus Corona (COVID-19).
Kedua kementerian menekankan bahwa mereka yang ingin melakukan haji harus bebas dari penyakit kronis apa pun, dan berusia antara 18 hingga 65 tahun bagi mereka yang sudah menerima vaksinasi virus Corona sesuai dengan langkah-langkah vaksinasi kerajaan.
Jemaah haji harus divaksinasi lengkap, atau mereka yang menerima satu dosis vaksin COVID-19 setidaknya 14 hari sebelumnya, atau mereka yang divaksinasi setelah sembuh dari infeksi virus Corona.
Keputusan itu “didasarkan pada keinginan terus-menerus Kerajaan untuk memungkinkan para tamu dan pengunjung di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi untuk melakukan ritual haji dan umrah,” kata Kementerian Haji dan Umrah.
“Kerajaan mengutamakan kesehatan dan keselamatan umat manusia,” imbuhnya.
Kementerian mengatakan rincian lengkap persyaratan dan protokol kesehatan bagi mereka yang ambil bagian akan diumumkan pada Sabtu (12/6) malam waktu setempat.
Sebelumnya pada tahun 2019, hampir 2,5 juta jemaah melakukan ibadah haji sebelum pandemi Corona melanda. Ibadah haji tahunan diperkirakan akan dimulai sekitar 17 Juli mendatang.
Arab Saudi tahun lalu membatasi haji hanya untuk sekitar 10.000 penduduk. Dua pertiganya adalah penduduk asing dari 160 kewarganegaraan berbeda. Sepertiganya adalah personel keamanan dan staf medis Saudi.
(ita/ita/detik))