Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Jenderal Agus di Istana Negara, Jakarta, Rabu (25/10/2023) pukul 09.15 WIB. Menko Polhukam Mahfud Md, Kepala KSP Moeldoko, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, KSAL Laksamana Muhammad Ali, KSAU Marsekal Fadjar Prasetyo, Wamenlu Pahala Mansury hingga Seskab Pramono Anung nampak hadir saat acara pelantikan.
“Demi Allah saya bersumpah bahwa saya akan setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darma bakti saya kepada bangsa dan negara,” kata Jokowi mendiktekan sumpah jabatan, diikuti Jenderal Agus.
Usai pembacaan sumpah, Agus Subiyanto menandatangani berita acara pelantikan disaksikan langsung oleh Panglima TNI Marsekal Yudo Margono, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Pelantikan lalu dilanjutkan dengan kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi terhadap Agus Subiyanto dari Letnan Jenderal menjadi Jenderal.
Agus lantas mengungkap arahan Jokowi untuk berkolaborasi dengan Polri dan elemen masyarakat guna membuat suasana pemilu kondusif. Dia yakin kerja sama itu akan membuahkan hasil.
“Kemudian ada arahan dari bapak Presiden dalam rangka tahun Pemilu ini, agar angkatan darat berkolaborasi dengan Polri dan semua elemen masyarakat lainnya untuk membuat situasi yang kondusif di semua wilayah yang ada di Indonesia,” ucap Agus.
“Tentunya kalau kita bekerja bersama-sama, insyaallah akan membuahkan hasil yang maksimal,” imbuh Agus.
“Tadi saya sudah sampaikan bahwa bapak Presiden menyampaikan untuk membuat kondusif di semua wilayah. Kalau kita lihat ada 802 ribu TPS yang ada, nanti saya bersama Polri dan semua elemen masyarakat yang paling terendah di situ akan mengamankan TPS-TPS,” jelas Agus.
“Sehingga pada saat pencoblosan dan lain-lain akan aman lah ya. Jadi kita tidak bekerja sendiri, tentunya dengan Polri dan seluruh elemen masyarakat ini harus bersama-sama untuk menciptakan situasi yang kondusif di wilayah Indonesia,” lanjut Agus.
Soal wilayah rawan pemilu, Agus mengatakan pihaknya akan membahas lebih lanjut bersama Polri dan pihak terkait. Dia mengatakan potensi setiap daerah memiliki kerawanan yang berbeda-beda.
“Kalau kita itu di TNI itu kodam itu punya rencana kontijensi, renkon namanya, di setiap wilayah itu beda-beda. Mungkin kalau di Jakarta mungkin konflik sosial karena banyak demo, di Jawa Barat mungkin kontijensinya bencana alam karena dekat dengan gunung berapi dan sebagainya. Jadi para pangdam nanti akan memaparkan ke saya tentang rencana kontijensi. Demikian juga untuk kerawanan-kerawanan pemilu ini,” ucapnya.
(aud/detik)