Ajang olahraga terbesar di Asia ini semestinya digelar pada 2022, namun saat itu ditunda akibat kasus Covid-19 yang meningkat di China.
Sebelumnya, Asian Games telah digelar sebanyak 18 kali sejak 1951 hingga 2018.
Indonesia pernah dua kali menjadi tuan rumah, yakni pada 1962 dan 2018.
Bahkan pada 2018, kontingen Indonesia mencatat prestasi terbaiknya sepanjang sejarah keikutsertaan Asian Games.

Namun sebelum seremoni pembukaan digelar, kontroversi telah menyeruak dari cabang olahraga kriket, karena Indonesia dikalahkan Pakistan tanpa bertanding.
Hal-hal apa saja yang patut diketahui terkait ajang empat tahunan ini, dan bagaimana kans Indonesia untuk meraih medali?
Kota Hangzhou menjadi tuan rumah perhelatan Asian Games 2023. Meski demikian, ada lima kota lainnya di China yang turut serta sebagai tuan rumah, yakni Ningbo, Wenzhou, Huzhou, Shaoxing, dan Jinhua.
Asian Games 2023 akan berlangsung pada 23 September hingga 8 Oktober.
Meski demikian, sejumlah cabang olahraga telah memulai pertandingan lebih dulu sebelum pembukaan.
Laga sepak bola, voli, dan kriket misalnya, telah dimulai sejak 19 September 2023.
Ini adalah ajang olahraga multinasional pertama yang digelar China setelah melonggarkan kebijakan pembatasan Covid-19-nya. Pihak penyelenggara pun berjanji Asian Games 2023 akan digelar lebih meriah.
Pada 2022, China juga menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin yang dilaksanakan di bawah protokol ketat Covid-19.
Upacara pembukaan Asian Games 2023 digelar di Hangzhou Olympic Sports Centre Stadium pada Sabtu (23/9).
Presiden China Xi Jinping pun direncanakan hadir dalam seremoni tersebut.
Berapa banyak negara yang berpartisipasi?
Sebanyak 45 negara-negara Asia berpartisipasi pada Asian Games kali ini, termasuk Indonesia.
Selain itu, ada pula Jepang, Korea Selatan, Korea Utara, Iran, India, dan lain-lain.
Lebih dari 12.000 atlet akan bertanding dalam 40 cabang olahraga.
Berapa banyak atlet yang dikirim Indonesia?
Indonesia akan mengirim 415 atlet dan 161 ofisial untuk Asian Games.
Sedangkan untuk Asian Para Games yang digelar pada 22-28 Oktober 2023, ada 134 atlet yang diberangkatkan.
Keberangkatan para atlet dilepas langsung oleh Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka pada Selasa (19/9).
Ada 31 cabang olahraga pada Asian Games yang diikuti oleh Indonesia, meliputi: akuatik, memanah, atletik, bulu tangkis, basket, tinju, kano, kriket, cycling, dragon boat, anggar, sepak bola, golf, hoki, judo, bela diri, dan mind sport (bridge, catur, e-sport).
Selain itu, ada juga modern penthathlon, dayung, sepak takraw, menembak, skateboarding, sport climbing, taekwondo, tenis-soft tenis, triathlon, voli pantai-voli indoor, angkat besi, gulat, dan wushu.
Sedangkan pada ajang Asian Para Games –yang digelar untuk para atlet penyandang disabilitas–, Indonesia mengikuti parapanahan, judo tunanetra, boccia, lawn bowls, para atletik, para badminton, para catur, para cycling, para angkat besi, para shooting, para swimming, dan para tenis meja.
Bagaimana target medali Indonesia?
Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menargetkan Indonesia finis di peringkat ke-12 dan memperoleh 12 medali emas.
Peraihan medali emas itu ditargetkan pada cabang olahraga badminton, dragon boat, Brazilian jiu jitsu, sepak takraw, panjat dinding, angkat besi, karate, kurash dan wushu.
Target itu lebih rendah dibandingkan 2018 lalu, ketika Indonesia berhasil finis di peringkat keempat yang menjadi pencapaian terbaik Indonesia sepanjang sejarah Asian Games.
Menpora Dito Ariotejo mengatakan target kali ini lebih rendah karena pencak silat, sebagai cabang olahraga penyumbang medali emas terbanyak, tidak dipertandingkan dalam Asian Games 2023.
Sedangkan pada 2018 lalu, Indonesia sebagai tuan rumah memiliki keuntungan untuk menentukan cabang olahraga yang dipertandingkan.
Pencapaian Indonesia pada 2018 itu membuat Presiden Jokowi berharap lebih kepada kontingen Indonesia kali ini.
Ketika melepas para atlet di Istana Merdeka pada Selasa (19/8), Jokowi menargetkan mereka bisa masuk ke peringkat 10 besar.
“Buat saya kok jauh banget, jadi jangan 12 lah. Saya minta masuk ke 10 besar. Saya tahu menjadi tuan rumah dan tidak menjadi tuan rumah itu beda. Saya tahu. Jadi kembali lagi, target saya masuk ke 10 besar, biasanya hitungan saya enggak meleset,” kata Jokowi dikutip dari Kompas.com.
Kontroversi mengemuka dari cabang olahraga kriket, karena timnas kriket putri Indonesia dikalahkan oleh Pakistan tanpa bertanding pada babak perempat final, Kamis (21/9).
Pertandingan batal digelar di Hangzhou karena hujan.
Pakistan yang berada pada peringkat lebih tinggi di Asia dibandingkan Indonesia, kemudian dinyatakan berhak lolos ke babak semifinal.
Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Kriket Indonesia, Abhiram Yadav, mengatakan bahwa keputusan itu “tidak sesuai dengan semangat pelaksanaan Asian Games”.
“Memang ada aturan peringkat yang lebih tinggi berhak maju ke semifinal dan Pakistan menempati peringkat ke-2 Asia, sedangkan Indonesia menempati peringkat ke-6 Asia,” kata Abhiram dikutip dari kantor berita Antara.
“Tetapi menentukan pemenang tanpa pertandingan itu kan sudah tidak sesuai dengan semangat Asian Games yang mengutamakan persahabatan dan fair play,” sambungnya.
Keputusan itu akhirnya menjegal langkah tim yang dia sebut sedang “on fire”.
Mengapa bulu tangkis masih menjadi tumpuan perolehan medali?
Cabang olahraga badminton atau bulutangkis selalu menjadi salah satu yang diunggulkan untuk menyumbang medali emas.
Sejak 1951, bulu tangkis masih menjadi penyumpang medali emas terbanyak untuk Indonesia, yakni sebanyak 28 emas, diikuti oleh tenis sebanyak 15 emas, dan pencak silat sebanyak 14 emas.
Emas pertama dari total 91 emas yang telah dikantongi kontingen Indonesia sepanjang sejarah Asian Games, juga diraih dari tim bulu tangkis putri pada 1962.
Tahun ini, Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) menargetkan tim bulu tangkis dapat meraih tiga medali emas pada kategori ganda putra, tunggal putra, dan beregu putra.
Target itu lebih tinggi dibanding pencapaian pada Asian Games 2018, ketika mereka meraih dua medali emas dari tunggal putra dan ganda putra.
Cabor bulu tangkis akan mulai digelar pada 28 September hingga 7 Oktober 2023.
Indonesia pun diperkuat oleh 10 pemain putra dan 10 pemain putri.
Berikut daftar 10 pemain putra yang akan bertanding di Hangzhou:
Fajar Alfian
Muhammad Rian Ardianto
Leo Rolly Carnando
Daniel Marthin
Rehan Naufal Kusharjanto
Rinov Rivaldy
Jonatan Christie
Chico Aura Dwi Wardoyo
Shehar Hiren Rhustavito
Anthony Sinisuka Ginting
Berikut daftar 10 pemain putri:
Komang Ayu Cahya Dewi
Febriana Dwipuji Kusuma
Lisa Ayu Kusumawati
Pitha Haningtyas Mentari
Amalia Cahaya Pratiwi
Apriyani Rahayu
Siti Fadia Silva Ramadhanti
Gregoria Mariska Tunjung
Putri Kusuma Wardani
Ester Nurumi Tri Wardoyo.
Pelatih Tim Nasional U-23, Indra Sjafri, pernah mengatakan bahwa dirinya tak mau mematok target muluk-muluk pada Asian Games 2023.
Dalam kompetisi yang telah bergulir sejak 19 September, timnas Indonesia berada di Grup F bersama Kirgiztan, Taiwan, dan Korea Utara.
Timnas memulai kompetisi dengan baik, setelah mengalahkan Kirgiztan dengan skor 2-0 pada laga babak penyisihan pertama pada Selasa lalu.
Namun pada laga berikutnya melawan Taiwan pada Kamis (21/9), skuat Garuda kalah 1-0 dari Taiwan.
Hasil itu membuat Egy Maulana Vikri dkk harus menunda langkah mereka untuk maju ke babak 16 besar.
Timnas harus menang melawan Korea Utara pada Minggu (24/9) untuk bisa lolos ke fase gugur.
Renang
Cabang olahraga renang terakhir kali meraih medali emas di perhelatan Asian Games 33 tahun lalu, tepatnya pada 1990.
Saat ini tumpuan untuk mengakhiri paceklik itu ada pada Felix Viktor Iberle, Muhammad Dwiky Raharjo, Joe Aditya, Karel Subagyo, Farrel Armandio Tangkas, Masniari Wolf, Angel Gabriella Yus, dan I Gede Siman Sudartawa.
Harapan untuk mengakhiri paceklik itu kini muncul setelah perenang berusia 18 tahun, Felix Viktor Iberle, meraih emas nomor 50 meter gaya dada putra dalam Kejuaraan Dunia Renang Junior di Israel pada Sabtu (9/9).
Felix mecetak sejarah sebagai juara dunia renang pertama yang berasal dari Indonesia.
Pada SEA Games Kamboja 2023, Felix juga meraih satu dari tiga medali emas yang disumbangkan cabor ini untuk Indonesia.
Dua medali emas lainnya disumbangkan oleh Masniari Wolf dan perenang senior perenang senior I Gede Siman Sudartawa.
Angkat besi
Harapan untuk meraih emas dari cabang olahraga angkat besi digantungkan kepada Eko Yuli Irawan dan Rahmat Erwin Abdullah.
Eko Yuli meraih medali emas pada Asian Games 2018. Ketika itu, para atlet angkat besi China dilarang bertanding karena kasus doping.
Beban yang dipikul Eko Yuli pada Asian Games kali ini akan lebih berat, mengingat atlet-atlet angkat besi China biasanya menyumbang perolehan medali emas terbanyak untuk negara mereka.
Atlet angkat besi Indonesia, Eko Yuli IrawanGetty ImagesAtlet angkat besi Indonesia, Eko Yuli Irawan pernah meraih medali emas pada Asian Games 2018
Sementara itu, Rahmat Erwin Abdullah juga memiliki catatan baik.
Dia berhasil merebut medali emas sekaligus memecahkan rekor dunia di IWF World Championship 2023 Riyadh dari angkatan terbaik clean adan jerk pada Senin (11/9). Dia mencetak total angkatan 354 kilogram.
Voli
Tim voli IndonesiaTim voli Indonesia bersiap-siap menghadapi tiga lawan tangguh: Jepang, China, dan Qatar. (Getty Images)
Pada perhelatan kali ini, Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) enggan mematok target untuk finis di tiga besar, mengingat persaingan yang berat menghadapi Jepang, China dan Qatar.
“Bukan mengecilkan kita tapi kita tidak beranilah memasang target di tiga besar, tapi kita coba memasang enam atau tujuh besar kita di situ untuk indoor ya,” kata Ketua Umum PBVSI Imam Sudjarwo.
Namun untuk voli pantai, PBVSI menargetkan untuk mempertahankan peralihan medali saat Asian Games 2018, di mana tim putra meraih perak dan tim putri meraih perunggu.
(ita/detik)