Dilansir kantor berita AFP, Kamis (9/2/2023), ini mengikuti langkah serupa di Amerika Serikat dan Inggris, yang sama-sama mengambil tindakan untuk menghentikan departemen-departemen pemerintah memasang kamera buatan China di situs-situs sensitif.
Inggris bertindak pada November tahun lalu karena kekhawatiran bahwa perusahaan-perusahaan China dapat dipaksa untuk berbagi intelijen dengan dinas keamanan Beijing.
Kamera keamanan buatan China dipasang di lebih dari 200 gedung pemerintah Australia — menurut angka resmi yang disusun oleh politisi oposisi — termasuk setidaknya satu yang dijalankan oleh Departemen Pertahanan.
Menteri Pertahanan Australia Richard Marles mengatakan para pejabat akan menemukan dan mencopot semua kamera yang ditemukan di dalam koleksi kantor dan fasilitas Departemen Pertahanan yang sangat banyak.
“Ini adalah hal penting yang menjadi perhatian kami dan kami akan memperbaikinya,” katanya kepada media Australia, ABC.
“Penting bagi kita untuk menjalani praktik ini dan memastikan bahwa fasilitas kita benar-benar aman,” imbuhnya.
Kamera-kamera tersebut dibuat oleh perusahaan Hikvision dan Dahua, yang keduanya masuk daftar hitam di Amerika Serikat.
Pemerintah AS telah melarang impor peralatan pengawasan yang dibuat oleh Hikvision dan Dahua pada November tahun lalu karena menimbulkan “risiko keamanan nasional yang tidak dapat diterima”.
Di Inggris, 67 anggota parlemen dan bangsawan telah menyerukan pemerintah untuk melarang Hikvision dan Dahua pada Juli tahun lalu, menyusul laporan bahwa peralatan mereka telah digunakan untuk memata-matai warga Uighur di Xinjiang.
(ita/detik)