Rencananya, pinjaman berupa uang tersebut akan digunakan untuk mendukung 29 kegiatan sosial di bawah program investasi bernama Perlindungan Sosial untuk Inklusi, Ketahanan, dan Efisiensi (INSPIRE). Proyek tersebut menjadi bagian dari integral paket dukungan internasional bagi Ukraina untuk memenuhi kebutuhan keuangan selama 2024.
Sebelumnya, pada November lalu, Perdana Menteri Ukraina Denis Shmigal memperkirakan dapat pinjaman sebesar US$ 1,1 miliar dari Bank Dunia. Dia juga berharap negaranya bisa mendapatkan 162 juta euro sebagai bentuk bantuan keuangan dari Bank Investasi Eropa. Sedangkan sebesar US$ 190 juta dan US$ 70 juta masing-masing akan digelontorkan oleh Norwegia dan Swiss.
Di sisi lain, bantuan militer Uni Eropa untuk Ukraina telah mencapai 27 miliar euro sejak awal konflik. Kantor berita Ukrinform pada bulan lalu melaporkan bantuan militer tersebut mencakup amunisi hingga sistem pertahanan udara dan tank.
Sebelumnya, Presiden Vladimir Zelensky mengajukan permohonan kepada pendukungnya di negara-negara Barat agar mengucurkan bantuan keuangan darurat. Hal tersebut dilakukan untuk mengurangi tekanan keuangan yang meningkat di Ukraina. Zelensky menekankan perlunya dukungan segera untuk meningkatkan ketahanan keuangan negara.
Sementara itu, menurut Bank Dunia, ekonomi Ukraina kemungkinan akan tumbuh sebesar 3,5% tahun ini setelah mengalami kontraksi sebesar 29,1% pada tahun 2022.
(rrd/rir/detik)