Anggota Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) unsur akademisi, Eka Pria Anas mengatakan uji coba dilakukan demi memuluskan rencana penerapan MLFF di akhir tahun nanti. Nantinya uji coba akan dilakukan langsung oleh pengguna jalan menggunakan aplikasi Cantas yang dipasang di smartphone.
“Kita uji coba di lapangan Juli. Setelah aplikasinya matang,” kata Eka kepada detikcom dalam podcast Tolak Miskin, Selasa (31/5/2022).
“Diusulkan di suatu tempat yang tidak terlalu banyak koneksinya, misalnya di Bali Mandara. Jadi mungkin Bali yang ideal untuk uji coba. Kalau Bali sudah bagus, nanti lanjut uji coba di tempat yang ramai,” kata Eka.
Sebagai informasi, sistem MLFF yang menggunakan teknologi GNSS (Global Navigation Satellite System) merupakan transaksi nirsentuh dengan menggunakan teknologi GPS yang terhubung dengan satelit. Dengan teknologi ini, pengguna tol nantinya bisa langsung melewati gate tol tanpa perlu berhenti dulu untuk tapping e-money, karena sistem akan membaca langsung kendaraan yang melewati tol lewat aplikasi Cantas yang dipasang di handphone.
GPS akan menentukan lokasi yang dideterminasi oleh satelit dan proses map-matching akan berjalan di central system. Saat kendaraan keluar tol dan proses map-matching berakhir, sistem akan melakukan kalkulasi tarif.
“Teknologi ini menggunakan GPS yang bisa menentukan lokasi kendaraan. Jadi nanti setiap kendaraan yang masuk ke tol itu akan ketahuan, masuk dari gerbang mana, keluar ke mana. Itu langsung dihitung tarif tolnya, kemudian akan didebit dari aplikasi yang sudah diunduh secara gratis,” kata Anggota Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) unsur Akademisi, Eka Pria Anas kepada detikcom dalam podcast Tolak Miskin, Selasa (31/5/2022).
“Yang nggak punya smartphone nanti kita akan kasih OBU gratis ke supir truk misalnya, karena sekarang ini harga OBU sudah semakin murah juga. Tapi ini belum final, masih rencana. Kita juga merencanakan bagaimana mobil baru sudah termasuk nanti di dalam ada OBU.” kata Eka.
Eka mengatakan perubahan sistem pembayaran di jalan tol menuntut perubahan kebiasaan juga bagi pengguna tol. Pengguna tol diminta lebih aktif saat hendak menggunakan tol dengan mengisi data yang sesuai dengan kendaraannya.
“Untuk keamanan pengusaha tol kita siapkan kamera dan peralatan lain kalau ada yang misalnya HP nya mati, saldo kurang, atau memang ada yang niatnya nggak mau bayar,” kata Eka.
“Sehingga nanti setiap kendaraan yang lewat di tol tersebut selain diidentifikasi lewat GPS, juga dibaca dimensi mobilnya, nomor plat kendaraannya, kapan, dan sebagainya. Itu nanti akan menjadi dasar untuk kalau ada pelanggaran, nanti ditagih lewat aplikasi atau kita kerja sama dengan kepolisian untuk melakukan penagihan,” jelasnya.
“Rencana kita di lima tol. Bertahap terus sampai di akhir 2023 selesai semua. Kalau bisa lebih cepat lebih bagus.” kata Eka.
“Ini baru rencana ya, belum konkrit. Yang pasti ada Bali Mandara, Jagorawi, Jakarta-Cikampek, Tol Dalkot, dan JORR. Kalau itu berhasil, mestinya di tempat lain gampang penerapannya.” kata Eka.