Palembang, rakyatpembaruan.com-
Desa Sugihwaras merupakan desa yang berada di pojok kota Palembang, Kelurahan Talang Jambe Kecamatan Sukarame Palembang Sumatera Selatan yang terdiri dari 33 RT dan 6 RW, yang terkenal sebagai pusat pembuatan batu bata. Pengrajin batu bata di desa Sugihwaras ini menggunakan bahan baku dari tanah liat yang diambil atau di gali dari lahan sekitar desa ini sehingga terbentuklah lubang bekas galian. Berdasarkan UU No 11 Tahun 1967 Tentang Pertambangan, galian ini disebut sebagai Galian C karena termasuk dalam aktivitas tambang yang menghasilkan pasir, batu, dan tanah liat. Bekas galian C ini ternyata menimbulkan dampak dan ancaman serius bagi masyarakat sekitar.
Bekas galian C yang berada di lingkungan RT. 06 RW. 02 Desa Sugihwaras kelurahan Talang Jambe kecamatan Sukarame Palembang Sumatera Selatan ini luasnya 2400M2 dengan kedalaman mencapai 5 meter sehingga menimbulkan dampak lingkungan seperti kerusakan ekosistem, hilangnya aktivitas sosial, banjir dan erosi. Untuk dampak ekonomi hilangnya mata pencaharian pertanian dan perkebunan bahkan di dampak sosial bekas galian C ini telah menelan beberapa korban jiwa.
“Lobang bekas galian ini telah memakan 2 korban jiwa satu orang dewasa yang terpeleset saat mau cuci tangan dan satu lagi anak – anak umur 5 tahun yang termasuk dalam lubang ini saat main layang – layang, ” Ujar KMS. Muniruddin selaku ketua RT. 06 sambil menunjukkan bekas Galian C.

Dari peristiwa ini membuat Muniruddin dan warga berinisiatif untuk merubah bekas galian C yang berada di lingkungan RT. 06 RW. 02 Desa Sugih waras Palembang ini agar bisa bermanfaat dan tidak menimbulkan korban jiwa lagi.
Pemanfaatan Lahan Bekas Galian C untuk Budidaya Ikan Air Tawar
Pada tahun 2021 Muniruddin bersama anak – anak muda dilingkungan RT. 06 RW. 02 Desa Sugihwaras Palembang ini yang sekarang diberi nama kelompok Pemuda tani milenial yang terdiri dari 6 orang. Dari 6 orang tersebut ada yang sudah tamat sekolah namun belum bekerja dan ada juga yang masih duduk di bangku sekolah. Mereka berinisiatif untuk membuat budidaya ikan air tawar di bekas galian C ini. Awalnya Muniruddin dan kelompok pemuda tani milenial ini hanya membuat satu keramba ikan patin, keramba pertama hanya pakai bambu, waring, drum, papan, dan tali pengikat.
Pada awal tahun 2022, Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel melalui Aviation Fuel Terminal Sultan Mahmud Badaruddin II (AFT SMB II) memberikan bantuan berubah 4 keramba jaring apung, setelah panen hasilnya dibuatkan lagi beberapa keramba dan baru – baru ini pertamina memberikan bantuan lagi 5 keramba jadi total 13 keramba yang dikelola kelompok pemuda tani milenial saat ini.
“Kami pakai jaring apung karena disini sering banjir, kalau banjir ikan di kolam bisa keluar dan kami rugi, untuk itu kami pakai jaring apung” jelas Muniruddin.
Lebih jauh Muniruddin menjelaskan, dahulu disekitar budidaya ikan air tawar ini adalah hutan, sehingga banyak warga yang melihat binatang liar seperti ular dan biawak, maka untuk keamanan dari bahaya binatang liar dibuatlah konsep taman perkebunan dan perikanan, disekitar perkebunan ditanami beraneka ragam sayuran seperti tanaman katu, bayam, sawi, jagung, cabe, kacang dan lain-lain.
“Dari 13 keramba yang dikelola kelompok pemuda tani milenial ini terbagi menjadi 2 jenis ikan yaitu, 4 kerambah ikan patin dan 9 kerambah lele. Ukuran keramba ikan patin 6 x 8 M dan untuk keramba ikan lele berukuran 4×6 M.
1 keramba bisa diisi dengan 2000 – 4000 benih ikan, dari tabur benih sampai panen untuk ikan lele sebenarnya cukup 2,5 bulan tapi karena kendala dipakan seharusnya pakai pakan pelet tapi kelompok pemuda tani milenial ini memberi pakan usus ayam mengakibatkan pertumbuhan ukuran ikan tidak sama, sehingga panen dari usia ikan 2,5 bulan sampai 3,5 bulan dan untuk ikan patin membutuh waktu panen lebih lama yaitu 7 – 8 bulan,” Jelasnya.
Lebih lanjut Muniruddin menerangkan, kelompok pemuda tani milenial ini untuk sekali panen menghasilkan ikan lele 200 kg dengan harga jual 20rb/kg dan ikan patin 300kg dengan harga 18rb/kg yang di jual di pengusaha catering, pasar talang jambe, dan pasar talang betutu. Untuk pembagian hasil dibagi sesuai dengan perannya masing-masing.
Sementara itu, Tugiman Indra Permana, seorang remaja yang berumur 16 tahun yang masih duduk dibangku sekolah menengah atas (SMA) kelas XI adalah salah satu anggota kelompok pemuda tani milenial dan juga sebagai warga RT. 06 desa Sugihwaras. Tugiman sudah mulai ikut membantu mengelolah budidaya ikan air tawar ini sejak dari awal dibuatnya budidaya ikan ini di tahun 2021 ketika ia masih duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP). sepulang sekolah dia ikut membantu di peternakan ikan dan uang pembagian hasil yang ia peroleh dipergunakan untuk membeli peralatan sekolahnya. “Duit bagi hasilnya saya belikan buku, tas, sepatu sekolah tapi ada juga saya pakai buat jajan kak” Ujar Tugiman sambil ketawa lepas saat ditemui oleh wartawan Rakyat Pembaruan.
Di Tempat yang berbeda, Lurah Talang jambe, Asrahuddin, S.E, M.Si. membenarkan ada bekas galian C yang tidak terurus dan bisa membahayakan di RW.02 kelurahan Talang Jambe ini dan awalnya sebelum ada bantuan dari pertamina memang warga kelurahan Talang Jambe RT. 06 RW. 02 sudah mulai budidaya ikan air tawar tapi dengan skala kecil karena dana terbatas.
“Alhamdulillah semenjak dapat bantuan dari pihak pertamina warga kami dapat memperbesar usahanya lagi sehingga pendapatan bertambah dan bisa mengangkat perekonomian warga disini, Support kami dari pihak pemerintah dengan pendampingan pembinaan PKK kelurahan Talang Jambe serta membantu dalam pengurusan izin – izin yang diperlukan”, tutup Asrahuddin.
Supervisor Receiving, Storage and Distribution, Pertamina Patra Niaga, Aviation Fuel Terminal SMB II, Rachma Jati Megantoro mengatakan Pertamina Patra Niaga regional sumbagsel mempunyai program Lentera Talang di desa Sugihwaras ini yang terbagi menjadi 3 yaitu lentera lestari, lentera berdikari dan lentera harmoni. Latar belakang Pertamina Patra Niaga regional sumbagsel membuat program Lentera Talang ini karena termasuk ring 1 dari Aviation Fuel Terminal Sultan Mahmud Badaruddin II (AFT SMB II) Dan juga ini tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) dari pertamina Patra Niaga, di desa Sugihwaras ini kita melihat potensinya banyak salah satunya bekas galian C ini yang dimanfaatkan untuk budidaya ikan air tawar ini.
“Dari tahun 2022 sampai tahun 2024 dana yang telah disalurkan Pertamina Patra Niaga Regional melalui Aviation Fuel Terminal Sultan Mahmud Badaruddin II (AFT SMB II) untuk program Lentera Talang ini sebesar 925jt dalam bentuk sarana dan prasana, berkat program ini juga penghasilan warga meningkat 20% dari sebelumnya” jelas Rachma Jati Megantoro.(Ahmadi)