Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Laksamana Muda TNI Adin Nurawaluddin M.Han menyampaikan kejadian itu terjadi pada 28 Agustus malam kemarin. Smeentara itu, ditemukan total ada 65 box styrofoam yang didapatkan.
“Dari total ada 65 box styrofoam, di setiap isinya da 24 plastik. Di dalamnya da 200 ekor, jadi total ada sekitar 300 ribu ekor,” ujar Adin dalam Konferensi Pers Penggagalan Penyelundupan Benih Bening Lobster di Batam, Selasa (29/8/2022).
Hasil tersebut didapatkan setelah pencacahan yang dilakukan bersama dengan Balai Perikanan Budidaya Laut (BPBL) dan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPN). Lebih lanjut ia menyebut, ada dua jenis lobster di dalamnya yaitu lobster pasir dan lobster mutiara.
“Kemudian setelah dihitung dan dipilah, terdapat jenis lobster pasir dan lobster mutiara. Lobster pasir 228 ribu ekor, yang mutiara 121 ribu ekor,” kata Adin.
“Dengan asumsi harga lobster pasir per ekor Rp 100 ribu, mutiara Rp 150 ribu. Dari 2 jenis itu kurang lebih ditaksir nilainya Rp 30 miliar,” lanjutnya.
Bahkan, Adin menambahkan, kedatangan pelaku ke Singapura seolah-olah sudah dijadwalkan. Ia menjelaskan, pihaknya sudah mendapatkan informasi awal bahwa akan terjadi pengangkutan BBL dengan menggunakan speedboat ke Singapura. Oleh karena itu, pihaknya telah memonitor kawasan tersbeut semenjak pagi hari.
“Para pelaku BBL ini memiliki jaringan jadi mereka menanam semacam informan apakah ada pengawasan dari pihak AL, PSDKP, sehingga kapal yang seharusnya tiba sebelum jadwal jam 17.30 mereka tidak melintas,” ujar Adin.
“Mereka pun berhasil lewat. Tapi karena sudah lewat jadwal kami berasumsi mereka pun kembali ke Indonesia. Namun karena gelap, mereka menabrak karang,” tambahnya.
Kapal tersebut menabrak karang di Pulau Sambo, hingga akhirnya, ia menambahkan, pihaknya melaksanakan pemeriksaan dan penangkapan. Sayangnya, para pelaku berhasil melarikan diri.
Adin mengatakan, mengenai tindak lanjut dari kejadian ini, pihaknya akan melakukan pendalaman terhadap pelaku yang melarikan diri. Selain itu, ia juga akan melakukan aksi lepas liaran BBL yang berhasil terselamatkan tersebut ke wilayah Batam.
“Mengacu pada Permen KP No 17 tahun 2021, disitu ada penjelasan terkait lepas liaran. Akan kita lepas liaran di wilayah Batam. Harapannya dia akan membesar kemudian akan ditangkap nelayan kemudian meningkatkan kesejahteraan nelayan,” ujarnya.
Aktivitas pelepasliaran tersebut, kata Adin, rencananya akan dilaksanakan hari ini setelah kegiatan konpres.