Jakarta – Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menyerukan penguatan kerja sama jangka panjang dengan Rusia. Hal itu disampaikannya dalam pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin yang sedang berkunjung ke Teheran.
“Kerja sama jangka panjang antara Iran dan Rusia sangat bermanfaat bagi kedua negara,” kata Khamenei dalam sebuah pernyataan di situs resminya seperti dilansir AFP, Rabu (20/7/2022).
“Ada banyak kesepahaman dan kontrak antara kedua negara, termasuk di sektor migas, yang harus ditindaklanjuti dan dilaksanakan sepenuhnya,” tambah Khamenei.
Dia mengatakan peristiwa dunia menunjukkan perlunya kerja sama timbal balik yang terus meningkat antara kedua negara, “terutama setelah sanksi Barat”, bunyi pernyataan itu.
Putin tiba di Teheran pada hari sebelumnya untuk pembicaraan tentang perang Suriah pada pertemuan puncak tiga pihak dengan Presiden Iran dan Turki yang dibayangi dampak invasi Rusia ke Ukraina. Ini adalah perjalanan kedua Putin ke luar negeri sejak memerintahkan invasi pada akhir Februari.
Khamenei mengatakan kepada Putin bahwa meskipun Iran “sama sekali tidak senang bahwa orang-orang biasa” menderita akibat perang Ukraina, Barat yang harus disalahkan.
“Jika Anda tidak mengambil inisiatif, pihak lain akan menyebabkan perang dengan inisiatifnya sendiri,” kata Khamenei.
Sebelum kunjungan Putin, Perusahaan Minyak Nasional Iran dan Gazprom Rusia menandatangani nota kesepahaman “senilai sekitar $40 miliar”, kantor berita resmi kementerian perminyakan Iran Shana melaporkan.
Gazprom mengatakan MoU tersebut bertujuan untuk “menganalisis kemungkinan kerja sama” di berbagai bidang, termasuk pengembangan ladang gas dan minyak Iran.
Sebelumnya pada hari Selasa, Putin bertemu dengan Ebrahim Raisi, membahas hubungan bilateral dan konflik Suriah.
“Kami memperkuat kerja sama keamanan internasional kami dan memberikan kontribusi yang signifikan untuk menyelesaikan krisis Suriah,” kata Putin kepada Raisi, menurut sebuah pernyataan di situs web Kremlin.