Dilansir dari kantor berita AFP, Selasa (1/3/2022), menanggapi pertanyaan wartawan tentang apakah warga AS harus khawatir akan pecahnya perang nuklir, Biden dengan tenang menjawab “tidak.” Dia menanggapi pertanyaan yang diteriakkan di akhir sebuah acara di Gedung Putih pada Senin (28/2) waktu setempat.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, Ned Price mengatakan Washington melihat “tidak ada alasan” untuk mengubah tingkat siaga kekuatan nuklir AS. Seorang pejabat senior pertahanan AS juga mengatakan Pentagon atau Departemen Pertahanan AS tidak melihat adanya perubahan yang nyata dari Rusia meskipun ada pengumuman Putin pada Minggu (27/2) soal siaga nuklir tersebut.
Sekretaris Pers Gedung Putih, Jen Psaki dalam pengarahannya dengan wartawan juga mengatakan bahwa Amerika Serikat tidak melihat alasan untuk mengubah tingkat siaga nuklirnya saat ini.
Psaki mengatakan Amerika Serikat dan 30 anggota aliansi NATO tidak memiliki “nafsu atau keinginan” untuk konflik dengan Rusia. “Retorika provokatif seperti ini mengenai senjata nuklir adalah berbahaya, menambah risiko salah perhitungan, harus dihindari dan kami tidak akan terbawa olehnya,” cetusnya.

“Perang nuklir tidak bisa dimenangkan, dan tidak boleh diperjuangkan,” kata pejabat Gedung Putih itu.