Jawabannya ternyata tidak, menurut astronaut Inggris, Tim Peake, yang berada di Stasiun Ruang Angkasa (ISS) selama 186 hari.
Peake menjelaskan di Bumi gelembung-gelembung udara naik ke atas, sementara air di tempat gelembung udara itu berada tidak ke mana-mana.
Proses ini terjadi karena ada gravitasi: semua yang punya densitas lebih rendah akan naik, dan yang punya densitas lebih tinggi akan berada di bawah.
Ketika gravitasi nol dan saat dalam keadaan tanpa bobot, seperti yang terjadi di ruang angkasa, gelembung-gelembung udara akan bergerak ke segala arah.
Di ruang angkasa, ketika tablet bersoda dimasukkan ke dalam air di mangkuk, gelembung udara bergerak ke mana saja.
“Jadi gelembung udara [yang ada di perut kita] tidak bergerak ke atas ketika kita berada di ruang angkasa, yang membuat kita tidak bersendawa sesering saat kita berada di Bumi,” urai Peake.
Pertanyaan lain adalah: apakah benar para astronaut yang berada di ISS memakai lagi air yang berasal dari toilet?
“Benar,” kata Peake sambil tersenyum. “Kedengarannya menjijikkan, tapi kenyataannya tak sekotor itu,” imbuhnya.
Peake menjelaskan di ruang angkasa, para astronaut mendaur ulang 90% urine, keringat yang dihasilkan dari berolahraga, dan juga kondensasi saat mereka mengeluarkan napas.
Semua ini “ditangkap” oleh mesin, dibersihkan, dan keesokan harinya menjadi air bersih yang dapat diminum oleh para astronaut.
Peake mengatakan saat berada di ruang selama 186 hari, ia begitu sangat merindukan ruang terbuka di luar rumah.
“Saya merindukan udara segar, saya merindukan olahraga di ruang terbuka … rindu melakukan kegiatan bersepeda atau berjalan kaki ke gunung pada akhir pekan,” kata Peake.
“Itu saya rasakan ketika pada fase enam bulan pertama di ruang angkasa ketika saya tidak mengalami perubahan cuaca sama sekali,” ungkapnya.
“Rasanya seperti tinggal di kamar berukuran kecil dalam periode yang lama,” katanya.
Peake berjalan di ruang angkasa (spacewalk) pada bulan pertama untuk memperbaiki kerusakan pada sumber daya di ISS.
Ia juga membantu ISS menggandeng dua wahana antariksa.
Selama di ruang angkasa, Peake melakukan setidaknya 250 eksperimen ilmiah untuk Badan Ruang Angkasa Eropa (ESA) dan mitra-mitra lain internasional.