BMKG: Jawa Barat hingga NTB-NTT Diprediksi Alami Kemarau Panjang

0
Ilustrasi kemarau panjang. (dok. detikcom)

Semarang – Musim kemarau berkepanjangan membuat beberapa wilayah di Jawa Tengah siaga kekeringan. Ada beberapa wilayah di Jateng yang sudah mengalami kekeringan dan diprediksi akan berlangsung hingga bulan November.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng, Sarwa Pramana mengatakan hingga saat ini sudah ada 8 Kabupaten/Kota yang melakukan droping air bersih di lokasi-lokasi yang dilanda kekeringan.

“Ada delapan Kabupaten Kota. Total Droping airnya 1.653 tangki,” kata Sarwa, Sabtu (25/7/2015).

“Daerah yang mengalami HTH sangat panjang berada di Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Bali, NTB, dan NTT,” dikutip dari keterangan resmi BMKG, Selasa (24/8/2021).

Peringatan Dini Kekeringan Meteorologis

BMKG memisahkan sejumlah daerah berdasarkan kategori awas, siaga, dan waspada. Dengan mengacu pada monitoring kejadian hari kering berturut-turut dan prediksi akan peluang hujan rendah terdapat indikasi potensi kekeringan meteorologis pada beberapa kabupaten/kota.

“Dampak kekeringan meteorologis biasanya diikuti antara lain, berkurangnya persediaan air untuk rumah tangga dan pertanian serta meningkatnya potensi kebakaran semak, hutan, lahan dan perumahan. Sehubungan dengan hal tersebut, kiranya informasi ini bisa dijadikan kewaspadaan dan pertimbangan untuk melakukan langkah mitigasi dampak ikutan dari kekeringan meteorologis,” tulis BMKG.

Berikut data kategorinya:

1. Kategori Awas:
– NTB: Kabulaten Bima, Kabupaten umbawa
– NTT: Kabupaten Alor, Kabupaten Belu, Kabupaten Flores Timur, Kotamadya Kupang, Kabupaten Kupang, Kabupaten Manggarai Timur, Kabupaten Sikka, Kabupaten Sumba Timur, Kabupaten Timortengah Selatan, Kabupaten Timortengah Timur.

2. Kategori Siaga:
– Jawa Timur: Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Situbondo
– Bali: Kabupaten Buleleng, Kabupaten Karangasem
– NTB: Kabupaten Lombok Timur
– NTT: Kabupaten Ende, Kabupaten Ngada, Kabupaten Sumba Barat.

3. Kategori Waspada: Nihil

Peringatan Dini Curah Hujan Tinggi

Jika di wilayah selatan harus waspada atas kekeringan, maka di barat dan utara Indonesia justru harus waspada curah hujan tinggi bahkan berpotensi cuaca ekstrim. Berdasarkan prakiraan peluang curah hujan dasarian (10 harian), terdapat indikasi potensi curah hujan tinggi hingga 2 dasarian ke depan dengan status waspada, siaga hingga awas.

“Memasuki masa peralihan dari musim kemarau ke musim hujan, masyarakat diimbau dapat lebih mewaspadai kejadian cuaca ekstrem seperti hujan es, hujan lebat dengan periode singkat, dan angin puting beliung,” katanya.

Berikut data kategorinya:

1. Kategori Awas:
– Papua Barat: Kaimana
– Papua: Asmat, Boven Digoel, Mimika, Nduga, Pegunungan Bintang, dan Yahukimo.

2. Kategori Siaga:
– Kalimantan Timur: Kutai Barat
– Sulawesi Tengah: Tojo Una-Una
– Papua Barat: Kaimana, Manokwari, Sorong, Sorong Selatan, Tambrauw, dan Teluk Bintuni
– Papua: Dogiyai, Nabire, Paniai, dan Puncak.

3. Kategori Waspada:
– Kalimantan Barat: Kapuas Hulu, Melawi, Sentarum, dan Sintang
– Kalimantan Tengah: Murung Raya
– Kalimantan Timur: Malinau
– Maluku: Maluku Tengah, dan Seram Bagian Barat
– Sulawesi Barat: Majene, Mamuju, dan Mamuju Utara
– Sulawesi Selatan: Luwu Utara
– Sulawesi Tengah: Banggai, Buol, Donggala, Morowali, dan Toli-Toli
– Papua Barat: Kota Sorong, dan Raja Ampat

(fas/fas/detik)