“(Dampak abu vulkanik Merapi) Tidak hanya Kabupaten Magelang, Kota Magelang. Kemudian Temanggung juga kena, termasuk Boyolali (Tlogolele, Kecamatan Selo) juga abunya sampai Wonosobo,” kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Jawa Tengah, Bergas Catursasi Penanggungan kepada wartawan di Balai Desa Krinjing, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, dilansir detikJateng, Sabtu (11/3/2023).
Bergas berharap masyarakat tidak perlu panik. Dikarenakan status Merapi masih pada level III atau Siaga dan hingga kini belum ada peningkatan.
“Tentunya tetap kewaspadaan warga masyarakat untuk saling jaga, siskamling tetap penting harus dijalankan,” pintanya.
Pihaknya juga mengimbau kepada warga untuk memakai masker. Sejak pukul 12.12 WIB hingga pukul 16.00 WIB, tercatat 24 kali guguran awan panas Merapi.
Sementara, Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Agus Budi Santoso menjelaskan saat terjadi erupsi pukul 12.12 WIB, APG (awan panas guguran) terekam di seismograf dengan amplitudo antara 25-70 mm dan durasi 128-458 detik dengan jarak luncur terjauh 4 km ke arah barat daya (Sungai Bebeng dan Krasak).
(azh/detik)