Bukber di Rumah Dinas, Ma’ruf Amin: Bulan Ramadan Terakhir sebagai Wapres

0
Jakarta –Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menggelar buka puasa bersama (bukber) di kediaman dinas resmi. Wapres Ma’ruf mengatakan Ramadan tahun ini menjadi Ramadan terakhirnya sebagai wapres.

“Ini merupakan bulan Ramadan terakhir saya sebagai Wakil Presiden. Soalnya nanti Insyaallah bulan Ramadan yang akan datang saya sudah tidak di sini lagi,” ujar Ma’ruf di rumah dinas Wapres, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Senin (1/4/2024).

Tampak hadir mendampingi Ma’ruf, Kepala Setwapres Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Suprayoga Hadi, Deputi Bidang Administrasi Sapto Harjono, Staf Khusus Wapres Mohamad Nasir, Masduki Baidlowi, Robikin Emhas, dan Guntur Iman Nefianto.

Ma’ruf mengatakan nantinya usai tak lagi menjabat, dirinya akan kembali ke ‘habitat’-nya. Namun, Ma’ruf memastikan dirinya akan tetap bersinggungan dengan kemasyarakatan, kenegaraan dan keagamaan.

“Saya tentu akan kembali ke habitat saya lagi, dan saya tidak akan mungkin melepaskan diri dari berbagai kehidupan kemasyarakatan dan kenegaraan, terutama keagamaan, karena itu bagian dari hidup saya. Karena sebelum saya sebagai Wakil Presiden, saya adalah pegiat di bidang keagamaan yang juga selalu berkaitan dengan masalah-masalah kenegaraan dan kebangsaan,” tuturnya.

Ma’aruf berharap pada sisa masa jabatan, ia dan Presiden Jokowi dapat menyelesaikan target-target pekerjaan. Ma’ruf juga optimistis Indonesia ke depan akan lebih baik.

“Tentu saja saya berharap, walaupun tinggal berapa bulan, saya berharap tugas saya pemerintahan bersama dengan Bapak Presiden ini bisa melalui para wartawan, melalui media itu akan bisa diselesaikan target-target yang ingin kita capai,” tuturnya.

“Oleh karena itu saya berharap bahwa saya dengan Pak Jokowi berakhir dengan husnul khotimah. Bahwasanya tentu ada yang tercapai, ada yang tidak tercapai, saya kira itu sudah menjadi kelaziman. Ada yang bisa dicapai, ada yang tidak bisa dicapai karena kondisi-kondisi, karena situasi tertentu. Tetapi karena akan dilanjutkan, maka kita tetap optimis bahwa Indonesia ke depan akan bisa lebih baik lagi,” sambungnya.
(dwia/rfs/detik))