Badung – Warga negara asing (WNA) berkelahi dengan satu keluarga Warga Negara Indonesia (WNI) dari Jakarta di sebuah restoran cepat saji MC’Donalds di Jimbaran, Kuta Selatan, Badung, Bali. Perkelahian itu terjadi usai bule tersebut dilarang merokok.
Dilansir detikBali, kejadian ini terjadi pada pukul 17.15 Wita, Senin (22/5/2023). Awalnya WNA merokok di ruangan ber-AC.
Salah seorang anggota keluarga itu terganggu dan menyampaikan ke manajemen restoran. Kemudian, manajemen restoran menegur WNA dari Rusia itu, Andrei Ignatovich (23) dan Polina Vlasiuk (29).
Namun, bule yang merokok di ruangan ber-AC malah merekam insiden itu dan mengancam mengunggah keluarga WNI ke medsos Instagram. Keluarga WNI itu keberatan, lalu terjadi adu argumen dan berujung perkelahian.
Kapolsek Kuta Selatan Kompol I Nyoman Karang Adi Putra yang dihubungi membenarkan peristiwa tersebut. “Iya benar laporannya hari itu juga, Senin (22/52023),” ucap Kapolsek, Rabu (24/5/2023).
Satu WNA Ignatovich mengaku mengalami luka gores pada pinggang sebelah kiri, luka pada kuping sebelah kanan, dan luka gores di lengan kanan.
“Kalau ada luka, berarti saling pukul. Cuma siapa yang memulai, kami masih melakukan penyelidikan. Jadi, setiap orang yang luka kan tetap korban. Yang laporan, kedua pihak melapor,” ujar Adi Putra.
McDonald’s Indonesia Buka Suara
Corporate Communications Supervisor of McDonald’s Indonesia Rizki Haryadi buka suara terkait satu keluarga warga negara Indonesia (WNI) dianiaya oleh warga negara asing (WNA) di gerai Jimbaran, Kuta Selatan, Badung, Bali. Ia membeberkan awal mula perkelahian yang terjadi pada Senin (22/5/2023) sekitar pukul 17.28 Wita.
Menurutnya, perkelahian bermula saat konsumen WNI melihat bule itu merokok vape atau pot rokok elektrik kecil di ruangan ber-AC. Konsumen WNI tersebut merasa risih sebab karena selain dilarang merokok juga terdapat bayi.
“Jadi si konsumen lokal ini sedang membawa bayi, dia sadar kalau kejadian tersebut dapat berdampak buruk kepada bayinya,” beber Rizki kepada detikBali, Rabu (24/5/2023) malam.
Setelah melihat bule Rusia merokok, WNi tersebut memberitahu manajemen McD dan meminta karyawan untuk menegurnya. Saat itu, asisten manajer langsung menegur sang bule yang diketahuinya berkebangsaan Rusia.
“Awalnya ada di atas meja (pot vape), setelah ditegur karyawan langsung dimasukkan ke dalam tas oleh si bule. Jadi sudah ada tindakan dari manajemen McD kepada konsumen bule untuk tidak merokok atau apapun yang menghasilkan asap,” jelasnya.
Sayangnya, peristiwa tersebut tidak berhenti di situ. Bule Rusia yang diduga merasa tersinggung lantaran dilaporkan justru mendokumentasikan kejadian tersebut dengan merekam konsumen WNI.
“Dia mau memvideokan orang lokal ini karena sudah melaporkan dia menggunakan pot di McD,” katanya.
Resah lantarandivideokan oleh sang bule, konsumen WNI juga balikmemvideokannya. “Jadi mereka salingmemvideokan akhirnya boleh dibilang berseteru, tapi nggak langsung pukul-pukulan. Awalnya dari omongan aja teriakan berbicara yang kurang sepantasnya,”imbuhnya.
Dari informasi yang diperoleh dari para staf di lokasi, bule Rusia tersebut marah hingga terjadilah pemukulan. Saat perkelahian itu keduanya sempat dilerai oleh staf McD namun sulit dipisahkan.
Hingga akhirnya, kata Rizki, McD memanggil kepolisian. Saat diberi tahu polisi akan datang, Bule Rusia dan WNI tersebut langsung berhenti.
Rizki menyebut bule Rusia itu sangat kooperatif dan tidak berusaha kabur hingga polisi datang. Akhirnya kedua pelaku dibawa ke Polsek Kuta Selatan.
(aik/nor/gsp/detik)