Jember -Bupati Jember Hendy Siswanto mengakui telah menerima honor dari anggaran susunan petugas pemakaman COVID-19. Namun honor itu ia berikan kepada keluarga duka dalam kasus COVID-19.
“Honor itu langsung saya serahkan kepada keluarga yang meninggal karena COVID-19,” kata Hendy, Kamis (28/8/2021).
Dia menjelaskan, honor itu diserahkan ke keluarga almarhum yang kurang mampu. Tujuannya untuk membantu meringankan beban dari keluarga almarhum.
“Disampaikan kepada keluarga yang kurang mampu. Kalau yang (dinilai) sudah mampu tidak dapat,” imbuhnya.
Hendy menerima honor dari anggaran pemakaman COVID-19 dalam kapasitasnya sebagai pengarah. Besaran honor yang dia terima yakni Rp 100 ribu per pemakaman.
“Memang benar saya menerima honor sebagai pengarah, karena regulasinya ada itu, ada tim di bawahnya juga. Kaitannya tentang monitoring dan evaluasi (Monev). Besaran honor itu setiap pemakaman atau ada yang meninggal Rp 100 ribu. Kalau tidak salah,” terang Hendy.
Hendy mengaku telah menerima honor dari pemakaman dengan total Rp 70,5 juta. Honor itu dia terima dari pemakaman sebanyak 705 orang.
“Untuk jumlahnya kok sampai kurang lebih Rp 70,5 juta? Karena itu total dari banyaknya korban yang meninggal akibat COVID-19 itu, 705 orang,” jelasnya.
Lebih lanjut Hendy menyampaikan, terkait adanya honor bagi pejabat yang ditunjuk sebagai pengarah, pada pemerintahan dan tahun-tahun sebelumnya juga ada.
“Tahun-tahun sebelumnya juga ada (pemerintahan sebelum Bupati Hendy), dapatnya memang tidak banyak. Karena angka kematian saat itu sedikit. Bukan kemudian dapat honor sebanyak itu sebulan sekali,” ucapnya.
Namun demikian, Hendy menyampaikan, pihaknya tidak berharap adanya honor untuk pemakaman tersebut. “Karena jujur kita tidak berharap mendapat honor ini, karena kalau dapat besar (honornya), artinya yang meninggal banyak.Saya tidak inginkan itu,” katanya.
“Tapi karena ini regulasi dan tugas kita dalam melakukan monitoring sebagai konsekuensi. Tentang bagaimana tanggung jawab kami, kepada yang meninggal, dan keluarganya. Ini adalah pelayanan kami yang harus kami monitoring setiap saat, full 24 jam,” imbuhnya.
Hendy juga mengaku baru pertama menerima honor pemakaman COVID-19 itu. “Sebelumnya tidak pernah. Tapi jika nanti dapat dan ada lagi, yang kita lakukan ya akan kita kembalikan kepada yang membutuhkan. Terutama keluarga yang tidak mampu yang keluarganya meninggal karena COVID-19 itu. Yang perlu kita bantu,” pungkasnya.
(sun/bdh/detik)