Adapun kesepakatan tersebut membahas salah satunya terkait kuota haji Indonesia pada tahun 2023. Menag menyebut, kuota haji di Indonesia pada tahun ini sebesar 221.000 jamaah.
Selain itu, dalam pembicaraan dengan Menteri Haji Saudi disepakati juga tidak adanya pembatasan usia. Sebagaimana diketahui, karena pandemi, pemerintah Arab Saudi membatasi usia jemaah haji. Saat itu, Saudi menerapkan syarat usia jemaah haji 2022 di bawah 65 tahun.
“Kuota itu terdiri atas 203.320 jemaah haji reguler, dan 17.680 jemaah haji khusus. Adapun untuk petugas, tahun ini kita mendapat 4.200 kuota,” jelas Menag.
Mengingat penuhnya rencana kuota haji pada tahun 2023, maka calon jamaah haji diimbau melengkapi vaksinasi COVID-19. Untuk usia 18 tahun ke atas 3 kali vaksin (booster pertama), dan 60 tahun ke atas 4 kali vaksin (booster kedua).
Hal tersebut berguna untuk memutuskan rantai penyebaran COVID-19. Juga, COVID-19 akan terkendali jika kadar imunitas dapat dipertahankan tinggi (baik) dengan melakukan vaksinasi booster.
“Booster ini menambah jumlah antibodi, pasukan baik yg akan membantu kita melawan virus COVID-19. Jadi misalnya tadinya pasukannya 10 di booster lagi, dilipatgandakan lagi jadi 1.000 atau lebih,” ucap Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta dr Ngabila Salama kepada detikcom, Jumat (13/1).
Selain vaksin booster, usahakan tetap menerapkan protokol kesehatan, termasuk penggunaan masker. Sebab sampai saat ini status pandemi masih belum dicabut oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan masih banyak varian baru yang bermunculan dan berpotensi memicu gelombang berikutnya.
“Dengan full nya rencana kuota haji tahun 2023, maka estimasi jamaah haji dki jakarta akan sekitar 8.000 orang,” tutur dr Ngabila.
“Cegah sakit COVID-19 dengan disiplin bermasker dimana pun dan kapanpun,” imbuh lagi.
Bagaimana dengan Vaksin Meningitis?
Menag juga menyebut, bahwa vaksin Meningitis Meningokus sekarang tidak lagi diwajibkan bagi jemaah haji Indonesia tahun 2023.
Yaqut menerangkan, hal ini disampaikan oleh Menteri Umrah dan Haji Arab Saudi Tawfiq Al Rabiah ketika berkunjung ke Indonesia bulan Oktober lalu.
“Iya, sekarang vaksin sudah tidak ada lagi, tidak ada kewajiban untuk vaksin sebagaimana sudah disampaikan oleh menteri haji saudi waktu datang ke Indonesia,” ujar Yaqut di Kompleks Kemenag, dikutip CNNIndonesia, Minggu (15/1).
(suc/kna/detik)