Jakarta – Diyakini lebih aman dari penularan virus Corona, pemakaian masker rangkap kini disarankan oleh para ahli. Juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito pun mengatakan ada sebuah studi yang telah meneliti tingkat efektivitas pemakaian masker rangkap dalam menangkal virus.
“Sebuah penelitian baru yang dilakukan di laboratorium, bahwa kombinasi masker ganda ini memberikan perlindungan yang lebih baik bagi pemakainya dan orang lain, dibandingkan memakai masker kain saja atau masker medis saja,” kata Wiku dalam konferensi pers melalui kanal YouTube Sekretariat, Kamis (18/2/2021).
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS) pun telah memperbaharui pedomannya terkait hal ini. CDC mengatakan, pemakaian masker rangkap lebih efektif dalam menyaring partikel di udara. Namun, kenyamanan dalam menggunakan masker juga perlu diperhatikan agar seluruh area hidung dan mulut dapat tertutup dengan benar.
Kombinasikan masker bedah dan masker kain, Dalam menggunakan masker rangkap, CDC menyarankan lapisan pertama yang dipakai adalah masker bedah sekali pakai. Kemudian, pastikan kawat tipis yang di bagian atas masker ditekan ke arah wajah, sehingga bentuknya pas mengikuti hidung.
Selanjutnya, masker bedah dirangkap dengan menggunakan masker kain. Pastikan masker kain telah menutup sisi-sisi dari masker bedah pada wajah.
Jangan menggunakan dua masker bedah secara bersamaan CDC menjelaskan, jangan menggunakan kombinasi dua masker bedah secara bersamaan. Pasalnya, masker bedah tidak dirancang untuk bisa menutup pas di wajah, sehingga pemakaian masker tidak akan tertutup sempurna.
“Jangan gabungkan 2 masker medis secara bersamaan sebab masker medis tidak dirancang untuk bisa digunakan 2 lapis secara bersamaan karena tidak meningkatkan kemampuan filtrasi dan kesesuaian masker,” jelas Wiku.
(rya/kna/detik)