Cegah Omicron BA.4-BA.5, Komisi IX DPR Minta Tetap Bermasker di Luar Ruangan

0
Foto: Shutterstock/
Jakarta – Kasus Corona varian Omicron BA.4 dan BA.5 telah terdeteksi di Indonesia. Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Melki Laka Lena meminta warga tetap taat menerapkan protokol kesehatan (prokes), terutama penggunaan masker.

“Tetap waspada dan jangan lengah, jalankan prokes termasuk gunakan masker di luar ruangan apalagi dalam kondisi orang ramai. Prokes tetap harus dilakukan dalam sikon yang belum stabil kasus Covid saat ini.” kata Melki kepada wartawan, Senin (13/6/2022).

Politikus partai Golkar itu juga menyampaikan pesan waspada kepada pemerintah. Dia berharap pemerintahan daerah hingga tingkat RT/RW tak lengah dengan penularan Corona varian Omicron.

“Semua pihak baik pemerintah maupun swasta, dari tingkat pusat sampai daerah, bahkan RT/RW, desa, kelurahan harus kembali diingatkan untuk waspada dan jangan lengah,” jelasnya.

Selain itu, pemerintah juga diminta kembali memperkuat testing, tracing dan treatment (3T). Warga juga diajak untuk mengikuti vaksinasi booster.

“Disiplin kembali prokes, perkuat 3T dan vaksinasi dosis 2 dan 3 bagi yang sudah waktunya harus kembali dikencangkan. Kebijakan gas rem diterapkan sesuai sikon lapangan yang terjadi,” tuturnya.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengingatkan bahwa sejumlah negara telah bersiap menghadapi gelombang virus Corona varian BA.4 dan BA.5. Pemerintah memprediksi puncak gelombang terjadi pada Juli mendatang.

“Vaksinasi booster harus ditingkatkan terus. Karena sekarang kan sudah bulan Juni-Juli, semua negara sudah siap-siap ada gelombang berikutnya,” kata Budi dalam konferensi pers virtual yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (13/6).

Budi mengatakan puncak gelombang terjadi sejak penemuan kasus pertama. Saat ini sudah ada 8 kasus yang ditemukan di Indonesia. Maka, puncak gelombang bisa terjadi di minggu ketiga Juli 2022.

“Pengamatan kami gelombang BA.4 dan BA.5 biasanya puncaknya satu bulan setelah penemuan kasus pertama. Jadi harusnya di minggu ketiga Juli kita akan lihat puncak kasus dari BA.4 dan BA.5 ini,” ungkapnya.

(lir/mae/detik)