Hal itu dilaporkan oleh kantor berita resmi Xinhua, dikutip Minggu (28/7/2024). Topan Gaemi menerjang kota-kota di provinsi pesisir Fujian, China, pada Jumat (26/7) dengan hujan lebat dan angin kencang.
“Sebagai langkah pencegahan, ratusan perusahaan kimia dan pertambangan di seluruh provinsi telah menghentikan operasi dan merelokasi karyawan serta penduduk sekitar hingga pukul 7:00 pagi pada Sabtu (27/7),” tulis laporan Xinhua.
Pemerintah setempat memprediksi Ibu Kota Shenyang akan mengalami hujan lebat mulai Minggu (28/7) sampai Selasa (30/7). Penduduk pun diminta menghindari aktivitas di luar ruangan kecuali jika diperlukan.
Selain ratusan pabrik berhenti produksi, China Railway Shenyang Bureau Group Co Ltd juga mengumumkan menghentikan sementara 39 perjalanan kereta sejak Sabtu (37/7) sampai Kamis (1/8). Keputusan ini diambil demi keselamatan penumpang.
![](https://rakyatpembaruan.com/wp-content/uploads/2025/01/Screenshot-2025-01-01-at-02-55-54-BajuBodo-Marketplace-Sulawesi-Selatan.jpg)
Beberapa ruas jalur kereta api mengalami kerusakan akibat hujan terus-menerus selama beberapa hari terakhir. Otoritas perkeretaapian telah mengerahkan lebih dari 20 tim perbaikan dan mengirimkan mesin besar seperti ekskavator untuk memperkuat rel kereta api dan meningkatkan kapasitas ketahanan banjir.
Di Kota Zixing dan Kabupaten Rucheng, beberapa daerah mengalami gangguan listrik dan komunikasi yang berdampak terhadap 20.000 penduduk. Hunan menaikkan tingkat tanggap darurat banjir pada Sabtu (27/7) malam, karena prakiraan cuaca menunjukkan dampak Topan Gaemi di provinsi tersebut akan meningkat.
Selain itu, tornado menghantam Desa Xiangshan di Kota Chaozhou pada Jumat (26/7) malam. Di Provinsi Fujian timur, 11 sungai telah melampaui tingkat peringatannya, menurut departemen sumber daya air provinsi.
Menurut kantor pengendalian banjir provinsi, hingga pukul 6 sore pada Jumat (26/7), Topan Gaemi telah mempengaruhi 766.900 penduduk di Fujian dengan 304.200 dievakuasi dari daerah berbahaya.
Sampai pukul 7 pagi pada Sabtu (27/7), sekitar 57.000 personel penyelamat telah berpartisipasi dalam upaya penyelamatan darurat dan pemulihan bencana, seraya menambahkan bahwa infrastruktur yang rusak seperti sistem listrik dan telekomunikasi telah diperbaiki dan jaringan telekomunikasi kini beroperasi dengan lancar.
(aid/kil/detik)