China Kerahkan Kapal Perang ke Dekat Taiwan Usai Pertemuan Ketua DPR AS

0
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen
Jakarta – China mengerahkan kapal-kapal perang ke perairan dekat Taiwan pada Kamis (6/4). Ini dilakukan seiring negara itu berjanji akan memberikan “tanggapan tegas” terhadap Taiwan usai pertemuan Ketua DPR Amerika Serikat Kevin McCarthy dengan pemimpin Taiwan.

Dilansir kantor berita AFP, Kamis (6/4/2023), Presiden Taiwan Tsai Ing-wen telah mengadakan pembicaraan dengan McCarthy di Los Angeles, AS pada hari Rabu (5/4) waktu setempat. Tsai pun mengungkapkan rasa terima kasih setelah pertemuan yang disebutnya menunjukkan Taiwan tidak terisolasi di panggung internasional.

China sebelumnya telah berulang kali memperingatkan kedua belah pihak bahwa pertemuan itu tidak boleh dilakukan. China pun telah mengerahkan sebuah kapal induk melintasi perairan dekat Taiwan, beberapa jam sebelum pertemuan itu berlangsung.

Tiga kapal perang China lainnya terdeteksi di perairan yang memisahkan Taiwan dari China daratan, kata Kementerian Pertahanan Nasional Taiwan pada Kamis (6/4) pagi waktu setempat.

Helikopter anti-kapal selam juga melintasi zona identifikasi pertahanan udara Taiwan, kata kementerian itu.

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri China mengutuk pertemuan antara Kevin McCarthy dan Tsai Ing-wen di AS. Beijing menyatakan akan mengambil langkah tegas.

“Menanggapi tindakan kolusi yang sangat keliru antara Amerika Serikat dan Taiwan, China akan mengambil langkah tegas dan efektif untuk menjaga kedaulatan nasional dan integritas wilayah,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh media pemerintah China, Xinhua.

Diketahui bahwa Beijing mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya sendiri dan menolak setiap kontak resmi yang dimiliki Taipei dengan negara lain. Pemerintah China telah bersumpah suatu hari akan merebutnya, dengan paksa jika perlu.

Pertemuan hari Rabu tersebut “sangat melanggar prinsip satu-China,” kata Kementerian Luar Negeri China, mengacu pada kebijakan yang secara resmi diakui oleh Amerika Serikat selama beberapa dekade.

“Masalah Taiwan adalah inti dari kepentingan inti China dan garis merah pertama yang tidak boleh dilanggar dalam hubungan China-AS,” tegas kementerian itu.

(ita/detik)