Kementerian Perdagangan China mengatakan pihaknya akan melarang penjualan galium, germanium, antimon, dan sejumlah mineral penting lainnya yang berpotensi digunakan untuk tujuan militer ke AS.
Larangan ekspor yang diumumkan pemerintah China berfokus kepada material yang disebut sebagai ‘barang-barang dengan penggunaan ganda,’ yaitu barang-barang yang dapat digunakan oleh militer dan warga sipil.
Karena larangan ini, ekspor grafit dari China ke AS juga harus melewati pemeriksaan yang lebih ketat. Namun, ekspor grafit ke AS belum sepenuhnya dilarang.
Galium dan germanium merupakan dua mineral yang banyak dipakai dalam produksi semikonduktor. Germanium juga bisa ditemukan di kabel fiber optik dan panel surya. Sementara itu, antimon banyak digunakan di peluru senapan, senjata nuklir, kacamata penglihatan malam, dan baterai.
AS kini harus mencari sumber deposit baru yang mengandung mineral penting ini, dan larangan ini sudah mempengaruhi harganya di pasaran. Harga antimon trioksida sudah naik 228% sejak awal tahun ini, seperti dikutip dari Engadget, Rabu (4/12/2024).
Larangan ekspor ini diumumkan setelah Kementerian Perdagangan AS memperkenalkan aturan baru untuk semakin melemahkan kemampuan China dalam memproduksi semikonduktor untuk sistem AI dan persenjataan.
Aturan tersebut membatasi ekspor peralatan dan software yang digunakan dalam produksi semikonduktor, serta chip memori dengan bandwidth tinggi. Pemerintah AS juga mulai melarang ekspor ke 140 perusahaan baru di China.
(vmp/fay)