“China sangat waspada terhadap niat politik tindakan Jepang dan telah menyampaikan pernyataan tegas kepada Jepang,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian dilansir AFP, Jumat (27/9/2024).
Sementara itu, Juru bicara pemerintah Jepang Yoshimasa Hayashi menolak mengomentari laporan tersebut pada konferensi rutin. Sebab, laporan tersebut berkaitan dengan operasi militer.
Media lokal Jepang melaporkan kapal penghancur Sazanami itu belum pernah melakukan perjalanan. Kementerian Pertahanan Wellington juga melaporkan kapal militer dari New Zealand atau Selandia Baru dan Australia juga baru-baru ini berlayar melalui perairan tersebut.
Seorang pejabat pertahanan mengatakan kepada AFP bahwa salah satu kapalnya melakukan perjalanan pertama melalui Selat Taiwan dalam tujuh tahun, bersama dengan kapal penghancur berpeluru kendali Australia untuk menegaskan “hak kebebasan navigasi”.
Media Jepang mengatakan ketiga negara tersebut berencana melakukan latihan militer di Laut Cina Selatan yang diperebutkan.
Militer Tiongkok “tetap waspada dan memantau jalur ini”, kata juru bicara Zhang Xiaogang.
“Operasi ini akan melemahkan kedaulatan dan keamanan China. (Militer China) akan tetap waspada dan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk melawan ancaman dan provokasi ini,” imbuhnya.