“Mengadakan upacara wisuda besar-besaran di kampus kami menimbulkan kekhawatiran keamanan yang sayangnya terbukti tidak dapat diatasi,” kata Juru Bicara Columbia University, Ben Chang, dilansir Reuters, Selasa (7/5/2024).
Dia menyebut acara wisuda di universitas tersebut telah dijadwalkan pada 15 Mei. Namun, acara tersebut dibatalkan.
“Seperti mahasiswa kami, kami sangat kecewa dengan hasil ini,” ujarnya.
Chang mengatakan pihaknya telah mencari tempat alternatif. Namun, dia menyebut pihaknya tidak dapat menemukan tempat yang dapat menampung mahasiswa, keluarga, dan tamu yang hadir, yang biasanya melebihi 50.000 orang.
Sebagai informasi, aksi protes, yang menarik perhatian nasional, telah menginspirasi demonstrasi serupa di puluhan universitas di seluruh negeri. Siswa menyerukan gencatan senjata di Gaza dan menuntut sekolah mereka divestasi dari perusahaan yang memiliki hubungan dengan Israel.
Sementara itu, pihak Columbia University mengatakan telah berkonsultasi dengan para pemimpin mahasiswa dalam memutuskan bagaimana menangani kelulusan. Mayoritas upacara yang lebih kecil, yang direncanakan berlangsung di kampus bagian atas Manhattan, tempat sebagian besar protes berlangsung, akan berlangsung di kompleks atletik utama yang berjarak sekitar 8 km.
(maa/haf/detik)