Corona Varian Delta Menyebar Luas, Korsel Cetak Rekor Tertinggi Lagi

0

SeoulKorea Selatan (Korsel) kembali mencetak rekor untuk tambahan kasus harian virus Corona (COVID-19) tertinggi. Negara ini tengah berjuang menghadapi lonjakan kasus Corona yang dipicu penyebaran varian Delta yang sangat mudah menular.

Seperti dilansir Reuters dan Xinhua News Agency, Rabu (21/7/2021), Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) melaporkan 1.784 kasus Corona dalam 24 jam tersebut.

Angka terbaru ini tercatat sebagai tambahan kasus harian tertinggi di Korsel sejak pandemi Corona merebak tahun lalu. Angka itu juga menggeser rekor tertinggi sebelumnya yang tercatat pada 14 Juli lalu, saat Korsel melaporkan 1.614 kasus Corona dalam sehari.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.726 kasus di antaranya merupakan penularan lokal atau kasus Corona yang penularanya terjadi di tengah masyarakat.

Dengan lonjakan itu, menurut KDCA, total kasus Corona di Korsel kini mencapai 182.265 kasus.

Ini berarti sudah 15 hari berturut-turut Korsel mencatat tambahan kasus Corona di atas 1.000 kasus setiap harinya. Beban kasus harian rata-rata sepanjang pekan lalu mencapai 1.479 kasus.

KDCA dalam laporannya juga melaporkan satu kematian dalam sehari, sehingga total 2.060 kematian akibat Corona kini tercatat di Korsel.

Data KDCA juga menyebutkan bahwa analisis genetik dari 2.381 kasus yang tercatat pekan lalu mendapati nyaris 40 persen di antaranya merupakan varian Delta. Lebih dari separuh total kasus, atau sebanyak 1.741 kasus Corona varian Delta terdeteksi sepanjang pekan lalu.

Meskipun mencetak rekor tertinggi, Korsel tidak melaporkan kenaikan signifikan dalam jumlah rawat inap atau kematian akibat Corona. Angka kematian akibat Corona di Korsel saat ini mencapai 1,13 persen dan angka kasus parah mencapai 214 hingga Selasa (20/7) waktu setempat.

Sementara itu, untuk program vaksinasi Corona, sejauh ini baru 32 persen dari total 52 juta jiwa total populasi Korsel yang telah disuntik vaksin Corona, setidaknya satu dosis. Pemerintah Korsel menargetkan untuk memvaksinasi 70 persen populasinya hingga September mendatang.

(nvc/idh/detik)