WHO menjelaskan bila tidak berlangsung secara normal, atau kadar asam urat berlebih, akan terjadi proses penumpukan kristal dari asam urat pada persendian yang berakhir rasa sakit cukup tinggi.
Peningkatan kadar asam urat dapat mengakibatkan gangguan pada tubuh manusia seperti perasaan linu-linu di daerah persendian dan sering disertai timbulnya rasa nyeri yang teramat sangat bagi pengidapnya.
Karenanya mereka dengan asam urat tinggi sebaiknya tidak mengonsumsi makanan berikut terlebih dulu:
Daging merah memiliki kadar purin lebih tinggi dibandingkan daging putih. Mengonsumsi lebih banyak daging merah termasuk daging sapi dan jeroan organ termasuk hati, lidah, meningkatkan risiko serangan asam urat berulang.
Jenis ikan tertentu diketahui mengandung purin lebih tinggi dan sebaiknya dibatasi bila tidak ingin mengalami serangan asam urat. Ikan seperti tuna, trout, herring, sarden, dan ikan teri memiliki kandungan purin yang lebih tinggi, begitu pula kerang hingga udang, tiram, kepiting, serta lobster.
Makanan dan minuman yang mengandung fruktosa, terutama dengan kandungan sirup jagung fruktosa tinggi, harus dihindari saat menjaga pola makan demi menghindari serangan asam urat.
Lebih baik menghindari konsumsi soda dan minuman manis lain, juga buah kalengan atau jus buah, dan produk tinggi gula lain termasuk snack bar, donat, kue kering, permen, dan beberapa sereal sebagai sarapan.
Lantas Apa yang Masih Aman Dikonsumsi?
Banyak yang beranggapan sayuran tertentu bisa memperburuk gejala asam urat. Namun, bukti terbaru menunjukkan sayuran seperti asparagus, bayam, dan kembang kol tidak memengaruhi kadar asam urat atau meningkatkan risiko serangan asam urat.
Selain itu, mengonsumsi sayuran dapat membantu mencapai dan mempertahankan berat badan yang sehat serta memberi tubuh vitamin dan mineral penting.
Penelitian menunjukkan protein dalam produk susu membantu menurunkan kadar asam urat secara alami. Memilih produk rendah lemak seperti susu skim atau yogurt rendah lemak juga akan membantu menjaga berat badan yang sehat.
Protein nabati dari tahu, biji-bijian, kacang-kacangan, membantu menjaga pola makan seimbang sekaligus mengelola kondisi asam urat. Meski sudah mengurangi asupan daging dan makanan laut, tetap harus mengonsumsi sekitar 15 persen hingga 30 hingga kalori dari protein.
Meskipun diperlukan lebih banyak penelitian, beberapa penelitian menunjukkan bukti bahwa vitamin C menjadi cara yang efektif untuk mengurangi frekuensi serangan asam urat.
Pilihlah buah-buahan rendah fruktosa seperti jeruk bali, jeruk, atau nanas, karena gula alami ini dapat meningkatkan kadar asam urat.
Minum kopi dalam jumlah sedang tampaknya tidak meningkatkan kadar asam urat, dan justru menurunkan risiko terkena asam urat.
Alpukat secara alami rendah purin dan mengandung lemak tak jenuh tunggal serta vitamin E. Komponen ini memiliki efek antiinflamasi dan antioksidan yang dapat membantu mengurangi rasa sakit dan peradangan. Pola makan yang tinggi senyawa ini juga dikaitkan dengan penurunan risiko kerusakan sendi
Ada sejumlah ikan air tawar dan air laut dengan kandungan purin relatif rendah, yang aman dikonsumsi dengan olahan berbagai cara termasuk rebus, bakar, sampai panggang.
Ikan lele
Ikan sebelah (flounder)
Ikan kakap merah Ikan tilapia, termasuk nila dan mujair.
(naf/kna/detik)