Diet Harvard Lagi Ngetren, Ilmuwan Yakini Bikin Panjang Umur

0
Jakarta – Sudah banyak metode diet yang dikenal masyarakat. Mulai dari diet keto, diet mediterania sampai diet puasa.

Saat ini sedang populer program diet ala Harvard yang menawarkan manfaat bagi orang-orang yang ingin hidup lebih panjang dan sehat.

Diet Harvard merupakan program diet optimal yang disusun oleh para ahli gizi di Sekolah Kesehatan Masyarakat Harvard T.H. Chan bekerja sama dengan peneliti di Harvard Health Publications, dengan tujuan utama meningkatkan peluang hidup sehat.

Diet Harvard sebenarnya adalah Piring Makan Sehat ala Harvard dan dapat digunakan sebagai panduan untuk membuat makanan sehat dan seimbang. Metode ini bisa jadi salah satu cara untuk mencegah penyakit kronis yang umum dialami penduduk dunia.

“Dalam hal penyakit kronis utama seperti pencegahan penyakit kardiovaskular, berbagai jenis kanker [dan] diabetes tipe 2, cara makan ini akan membantu mencegah penyakit yang umum di Amerika, dan dunia,” kata Lilian Cheung, dosen nutrisi di sekolah kesehatan masyarakat Harvard.

Mereka yang menjalani diet Harvard harus memprioritaskan sayuran dan buah-buahan untuk setengah dari setiap kali makan dan melengkapi separuh lainnya dengan biji-bijian dan protein sehat.

Dikutip dari laman Harvard School of Public Health, begini cara diet ala Harvard.
1. Makan sayur dan buah-buahan

: Dua komponen utama yang harus menjadi bagian penting dari sebagian besar makanan yang memenuhi hingga 1/2 dari piring makan. Para peneliti menyarankan untuk memilih variasi dan warna ketika menyajikan sayuran, dengan rasio sayuran yang lebih banyak daripada buah-buahan. mengonsumsi sedikit lebih banyak sayuran daripada buah-buahan.

2. Biji-bijian

Biji-bijian utuh harus mengisi hingga 1/4 piring makan. Jenis biji-bijian utuh yang direkomendasikan adalah gandum utuh, barley, quinoa, oat, dan beras coklat. Bukan biji-bijian olahan seperti pasta gandum utuh dan roti putih.

3. Konsumsi protein sehat

Isi 1/4 piring makan dengan sumber protein yang sehat. Disarankan mengonsumsi ikan, ayam, bebek atau kacang-kacangan. Konsumsi daging merah harus dibatasi, dan daging olahan seperti bacon dan sosis harus dihindari.

4. Masak dengan minyak sehat

Disarankan untuk tidak memasak dengan minyak terhidrogenasi parsial seperti margarin dan minyak nabati tertentu. Sebagai gantinya, disarankan untuk menggunakan minyak yang lebih sehat seperti minyak zaitun, kanola, dan kedelai.

5. Tetap terhidrasi

Dianjurkan untuk minum bergantian antara air mineral, teh, dan kopi sebagai pendamping makanan. Disarankan kopi atau teh tanpa gula atau sedikit saja.

Kurangi minuman manis, batasi susu dan produk susu hingga satu hingga dua porsi per hari, dan batasi jus hingga satu gelas kecil per hari.

6. Aktif bergerak

Melakukan aktivitas fisik aktif selama setengah jam sehari, atau setidaknya lima kali seminggu. Bisa dengan jalan cepat atau ikut kelas kebugaran untuk menghindari pola hidup sedentari.

(kna/detik)