Seperti dilaporkan kantor berita Xinhua, Rabu (21/2/2024), Kementerian Penanggulangan Darurat mengumumkan bahwa komisi nasional pencegahan, pengurangan dan pemulihan bencana telah mengirimkan tim kerja ke tiga provinsi tersebut untuk membantu mencegah bencana dan tanggap darurat.
Hujan dan salju yang membekukan diperkirakan akan berdampak pada banyak wilayah, dan risiko bencana relatif tinggi mengingat puncak lalu lintas setelah liburan Festival Musim Semi.
Kementerian Penanggulangan Darurat menyerukan kepada wilayah-wilayah terkait untuk memperhatikan perubahan cuaca, meningkatkan koordinasi antar departemen, memperkuat pasukan penyelamat, dan membuat persiapan untuk upaya bantuan bencana sejak dini.
Observatorium nasional China, secara terpisah, menerbitkan peringatan kuning untuk badai salju di negara tersebut. Hujan yang membekukan dan badai salju diperkirakan akan melanda beberapa bagian wilayah China sejak Selasa (20/2) hingga Jumat (23/2) mendatang.
Beijing Tutup Ruas Jalan Raya Usai Hujan Salju Lebat
Otoritas kota Beijing, menurut laporan Reuters, terpaksa menutup sejumlah ruas jalan raya pada Rabu (21/2) waktu setempat setelah hujan salju yang lebih lebat dari perkiraan mengguyur ibu kota China tersebut.
Televisi pemerintah CCTV melaporkan bahwa otoritas setempat telah meningkatkan pengaturan transportasi umum di kota berpenduduk hampir 22 juta jiwa tersebut, dan menutup delapan ruas jalan raya setempat.
“Saya merasa beberapa hari setelah turun salju, terasa sedikit tidak nyaman karena jalanan agak licin dan para pengemudi tidak begitu perhatian,” tutur salah satu warga Beijing bernama Kylie Chen, yang berusia 23 tahun.
Dia menuturkan bahwa salju mempersulit perjalanannya ke tempat kerja, karena dia harus berjalan di jalanan berlumpur bekas salju yang mencair.
Hujan salju yang turun pada Selasa (20/2) malam, menurut seorang pejabat observatorium kepada surat kabar Beijing Daily, berlangsung lebih lama dan lebih lebat dari perkiraan, setelah pertemuan arus udara lembab dari selatan dan massa udara dingin yang bergerak perlahan ke arah timur.
Laporan CCTV menyebut cuaca buruk memaksa penutupan hampir 200 ruas jalan di berbagai wilayah China.
Pusat Meteorologi Nasional China memperkirakan suhu di bawah nol derajat akan terjadi dalam beberapa minggu mendatang di sejumlah wilayah.
(nvc/ita/detik)