“Portugal…adalah salah satu wilayah di dunia yang dapat (lebih) terkena dampak panas ekstrem,” kata kepala otoritas kesehatan DGS, Graça Freitas seperti dilansir Reuters, Rabu (20/7/2022).
“Kami harus lebih dan lebih siap untuk periode suhu tinggi.”
Suhu tinggi, kekeringan yang sedang berlangsung dan pengelolaan hutan yang buruk disalahkan atas beberapa kebakaran hutan yang melanda Portugal. Petugas pemadam kebakaran juga sedang memadamkan kobaran api di negara-negara Eropa selatan lainnya, termasuk di Spanyol.
Carlos Antunes, seorang peneliti di fakultas sains Universitas Lisbon, mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa data menunjukkan mereka yang paling mungkin meninggal karena gelombang panas adalah orang tua.
Dia mengatakan jumlah kematian di masa depan akan tergantung, antara lain, pada tindakan pencegahan yang diambil orang untuk melindungi diri mereka sendiri, bagaimana perawatan rumah merawat penghuninya, dan adaptasi infrastruktur.
“Dengan adanya perubahan iklim, diharapkan peningkatan kematian ini akan semakin meningkat dan oleh karena itu kita harus mengambil langkah-langkah di tingkat kesehatan masyarakat untuk meminimalkan dampaknya,” kata Antunes.