Penetapan tersebut sekaligus menegaskan jika motor listrik yang resmi meluncur Agustus 2023 itu sesuai dengan kriteria pemerintah dalam program subsidi, yaitu diproduksi di Indonesia dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) minimal 40 persen.
Budi Setyadi, Ketua Asosiasi Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli) membenarkan hal tersebut.
Ahmad Muhibbuddin, General Manager Corporate Communication PT Astra Honda Motor (AHM) mengatakan EM1 e: telah didaftarkan karena sesuai dengan kriteria motor listrik penerima bantuan sebesar Rp7 juta.
Muhibbuddin belum dapat mengurai secara jelas harga motor listrik Honda, EM1 e: meski sudah dipastikan sebagai penerima subsidi.
“Nanti diumumkan harganya ya,” kata Muhibbuddin.
Kehadiran EM1 e: berarti menambah daftar motor listrik subsidi yang bisa dibeli masyarakat. Produk ini juga menjadi motor listrik merek Jepang pertama yang hadir lewat program tersebut.
Spesifikasi dan harga EM1 e:
EM1 e: merupakan motor listrik bergaya skutik yang memiliki dimensi ringkas, mirip Honda Beat. Motor ini panjangnya 1.795 mm, lebar 680 mm, dan tinggi 1.080 mm, ukuran ini tak jauh berbeda dari Beat yang dirancang panjang 1.877 mm, lebar 669, dan tinggi 1.074 mm.
AHM membekalinya baterai Honda Mobile Power Pack e: (MPP e:) dengan sistem Battery Safety-Lock, yang membuat komponen ini stabil di tempatnya. Baterai memiliki kemampuan membawa motor bergerak dengan jarak tempuh 41,1 km.
Baterai ini dapat terisi dalam 2,7 jam (160 menit) untuk 25-75 persen dan 6 jam untuk 0-100 persen. Konsumen juga dapat mengunjungi Honda Power Pack Exchanger e: untuk menukar baterai yang telah terisi penuh.
Penggerak listrik yang dibawa punya kemampuan 1,7 kWh yang dapat membawa EM1 e: melaju dengan kecepatan maksimal 45 km per jam.(adi)