Palembang, rakyatpembaruan.com-
Program Studi Program Profesi Insinyur Universitas Sriwijaya (PSPPI Unsri) kembali menggelar Kuliah Umum tentang kode etik dan profesionalisme keinsinyuran, kuliah umum kali ini menghadirkan narasumber dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia yaitu, Dr. Ir. kiki Yuliati, M.Sc (Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek) dan Prof Tjitjik Sri Tjahjandarie, Ph.D (Plt. Sekretaris Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek) yang diselenggarakan di Ruang Prof. Djuaini Moekti Unsri Kampus Palembang (9/3/2024).
Rektor Unsri, Prof. Dr. Taufiq Marwa, S.E., M.Si. berharap para mahasiswa PSPPI dapat mengikuti perkuliahan dan bisa menambah pengetahuan terkait dengan etika keprofesian insinyur sehingga menjadi insinyur yang profesional.
“Saya sudah tiga kali ikut pembukaan acara perkuliahan ini saya sangat terkesan dengan mars nya tadi, mars nya sudah sangat lengkap dan syarat akan tujuan dari seorang insinyur profesional, diawali dengan integritas, ada semangat untuk berbuat yang terbaik artinya jangan disimpan – simpan yang terbaik yang ada pada bapak dan ibu, kemudian ada kompetensi juga. Mudah – mudahan dari proses pendidkan ini dan juga proses nantinya mungkin ada praktek lapangan dan lainnya mudah – mudahan kompetensi itu bisa terbentuk dengan baik.
Ada profesionalisme dan etika, tujuan akhirnya kesejahteraan baik bagi diri pribadi, bagi keluarga bagi almamater bagi bangsa dan negara. Saya sangat terkesan dengan mars ini sangat lengkap. Jadi kalau misalnya lupa dengan apa sebenarnya tujuan mendapatkan profesi insinyur profesional itu ada di mars nya,” Ujar Rektor.
Rektor berpesan agar mahasiswa mengikuti kuliah dengan baik dan jika ada hal – hal yang perlu didiskusikan rektor mempersilahkan untuk ditanyakan kepada para narasumber. “Untuk aspek kebijakan kegiatan program studi profesi insinyur ini nanti ada Prof Tjitjk, kemudian terkait dengan etika dan profesionalisme nanti Bu Kiki yang akan menyampaikan.
Sekali lagi selamat mengikuti kuliah umum ini. Saya mengucapkan terima kasih pada Bu Dirjen dan Bu Sesditjen atas kehadiarannya ditengah-tengah kami Universitas Sriwijaya, tadi sudah disampaikan oleh prof anis perhatian dari ibu berdua sangatlah khusus kepada kami, mulai dari awal pendirian kemudian proses persetujuannnya sampai saat ini dukungannya masih sangat penuh, mudah-mudahan ke depannya tidak berubah.
Kemudian kami ucapan selamat kepada Ketua Program studi Insinyur yang telah memimpin program studi ini dengan sangat baik sahingga tadi disampaikan angkatan ini ada 93 mahasiswa baru, mudah – mudahan ke depannya bisa memberikan kontribusi untuk bangsa dan negara menciptakan insinyur yang profesional,” Pungkas Rektor.
Sementara itu, Prof. Dr. Ir. H. Anis Saggaff, MSCE. IPU. MKU. ASEAN. Eng. APEC. Eng selaku Ketua PSPPI Unsri mengungkapkan bahwa berdirinya PSPPI Unsri ini juga diprakarsai oleh Dr. Ir. kiki Yuliati, M.Sc dan Prof Tjitjik Sri Tjahjandarie, Ph.D bersama Prof Rujito (Wakil Rektor Bidang Akademik Unsri). “Beliau berdua dengan Prof Rujito pada saat penyusunan kita mengusulkan Bu Kiki masih ketua LP3MP kurikulum segala macam dilengkapi, begitu izin keluar beliau dapat barokah langsung dilantik jadi Dirjend, ini luar biasa, alumni kita, dosen kita, yang langsung tidak lagi lewat Rektor, tidak lagi lewat WR langsung jadi Dirjen, ini istimewa,” Ungkapnya.
Prof Anis mengatakan kuliah umum ini kesempatan bagi mahasiswa PSPPI Unsri untuk mendapatkan materi dan ilmu yang diberikan oleh para narasumber. “Pagi hari ini kita akan mendapatkan matèri yang akan diberikan oleh kedua pioner yang ahli ini, bagaimana jungkir balik pendidikan tinggi di Indonesia, pesan saya adalah jangan tidak bertanya, rugi. Terutama yang offline ini jangan tidak berfoto karena dikementerian ini susah nemui beliau-beliau ini.
Dan kepada saudara – saudara kita, sahabat kita yang ikut secara daring kami maklumi karena kesibukan, yang penting adalah PSPPI ini bukan kaleng – kaleng. Kita memang betul – betul melaksanakannya dan inshaAllah bapak ibu mendapat ilmu. Begitu nanti dapat sertifikat kelulusan mudah – mudahan kiri kanannya dapat semua ya, sebelah kiri insinyur dan yang kanan ini kita target IPU semua karena orang – orang hebat semua ini, kita sama – sama berjuang dan tolong dipatuhi apa – apa yang diintruksikan,” Pungkas Prof Anis.
Dalam paparannya Prof Tjitjik menyampaikan materi tentang bagaimana implementasi kode etik dan profesi insinyur. Ia menerangkan etika profesi adalah sikap hidup berupa keadilan untuk memberikan pelayanan profesional terhadap masyarakat dengan penuh ketertiban dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka melaksanakan tugas berupa kewajiban terhadap masyarakat. Ia menyebutkan prinsip dasar di dalam etika profesi adalah tanggung jawab, keadilan, kompetensi, prilaku profesional, kompetensi, dan kerahasiaan.
lebih lanjut ia mengatakan seseorang dikatakan profesional apabila orang tersebut bekerja sesuai dengan bidang keahliannya atau sesuai dengan keterampilan tertentu yang dimilikinya. Pada kesempatan itu, ia menyebutkan beberapa fakta temuan BPK yaitu kurang volume pekerjaan, tidak sesuai spesifikasi, mark up harga, kemudian korupsi contohnya gedung yang roboh sebelum digunakan/ life time. “Hal ini terjadi karena ketidak kokohan kita menjaga etika, keprofesionalan kita dan saya yakin kejadian itu semua tidak ada disini,” Ujarnya.
Sementara Dr. Ir. kiki Yuliati, M.Sc dalam paparannya yang membahas tentang paradigma (Baru) pendidikan keinsinyuran mengatakan bahwa Indonesia harus serius dan sungguh-sungguh dalam pendidikan, lulusannya jangan tanggung dan setengah-setengah, ilmuwan bukan, profesional tidak. “Menjadi profesional selalu butuh waktu, profesional ada pada beberapa tingkat diperlukan tahap dan waktu untuk mencapai kemahiran tertentu,” Ujarnya.
lebih jauh dikatakanya, yang diperlukan di Indonesia pemikir yang bisa bekerja dan pekerja yang bisa berpikir, kemudian Indonesia perlu ilmuwan, cendekia, peneliti, pengembangan ilmu pengetahuan teknologi, dan Indonesia perlu para profesional, praktisi, dan maestro yang menurutnya sama terhormatnya. Ia juga mengatakan bahwa lulusan pendidikan tinggi vokasi, keinsinyuran harus menjadi pembelajar sepanjang hayat dan kalau mau disebut profesional harus stay relevant. Diakhir paparannya ia menyebutkan kelebihan mahasiswa keteknikan vokasi dari indonesia di Czech Republic, Romania, dan Hungaria yaitu open – minded, penolong, friendly, santun, disipin, dan bukan pemabuk.
Kuliah umum yang diikuti secara daring dan luring oleh mahasiswa PSPPI Unsri Angkatan 4 sebanyak 93 orang ini dihadiri juga oleh Rektor, Wakil Rektor Bidang Akademik, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Aumni, Ketua PSPPI, Wakil Dekan 1 FKIP, Wakil Dekan 1 Fakultas Pertanian, Wakil Dekan 1 Fakultas Teknik, Ka BAK, dan Ka BPHM di lingkungan Unsri. (adi-rp/Ara_Humas)