Jakarta – PT Bio Farma menyampaikan perkembangan terkait program vaksinasi COVID-19 di Indonesia. PT Bio Farma menyebut sebanyak 20,5 juta dosis vaksin COVID-19 telah terdistribusi ke semua provinsi di Tanah Air.
Penjelasan tersebut disampaikan saat rapat dengar pendapat bersama Komisi VI DPR RI di Kompleks DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Senin (29/3/2021). Rapat dengar pendapat itu dipimpin langsung oleh Wakil Ketua Komisi VI Aria Bima dan dihadiri langsung oleh Direktur Utama PT Bio Farma Honesti Basyir.
“Progres vaksinasi sampai 27 Maret kemarin total ada 20,5 juta dosis vaksin yang kita kirim ke semua provinsi, 34 provinsi sudah dapat jatah sesuai dengan distribusinya masing-masing,” kata Honesti.
Dia menjelaskan, dari sebanyak 20,5 juta dosis itu, sekitar 14,3 juta dosisnya telah didistribusikan ke kabupaten-kota di seluruh provinsi. Dari data distribusi vaksin COVID-19 ke kabupaten-kota itu, sebanyak 10,4 juta dosis telah dipakai untuk vaksinasi.
“Kalau kita lihat sendiri dari total yang sudah dikirim tersebut itu 10,4 juta itu sudah dilakukan vaksinasinya ke seluruh masyarakat yang ada di 34 provinsi,” ucapnya.
Selain itu, Honesti menyampaikan, pemerintah telah memesan untuk mengimpor vaksin COVID-19 sebanyak 140 juta dosis bahan baku. Menurutnya, bahan baku vaksin itu telah memiliki kontrak dengan Sinovac sejak Januari 2021.
“Dan kita sedang proses untuk menambah sekitar 120 juta dosis bahan baku dalam proses negosiasi. Sehingga total bahan baku yang akan masuk ke Indonesia sekitar 260 juta dosis bahan baku yang kita datangkan dari Sinovac,” ujarnya.
Dia menjelaskan bahwa Indonesia telah 5 kali kedatangan bahan baku vaksin. Total dari 5 kali impor itu sebanyak kurang-lebih ada 53 juta dosis.
“Ini sudah mulai diproduksi di Bio Farma. Kita masih akan menunggu kedatangan berikutnya. Di bulan April akan ada kedatangan 2 kali bahan baku, yaitu sebesar 16 juta dosis dan 30 juta dosis diharapkan bisa datang di Minggu pertama April dan minggu ketiga atau minggu keempat,” katanya.
(fas/maa/detik)