Dua bersaudara muslim itu kini kekayaannya ditaksir 4,68 miliar pound sterling atau setara Rp 85,8 triliun (kurs Rp 18.530). Laporan itu catatan kekayaan pada 2021, yang diberitakan oleh The Times.
Sebelum menjadi miliarder, Issa bersaudara itu hanyalah anak dari seorang ayah yang bekerja sebagai buruh pabrik. Lahir dari ibu dan ayah India, yang pindah ke Inggris pada 1960-an. Mereka lahir tepatnya di Blackburn, Inggris. Demikian dikutip dari Lancs Live, Senin (25/4/2022).
Meskipun bisnis itu dijual, namun tak memutuskan semangat Issa bersaudara. Hal itu malah memicu ide untuk membuka bisnis yang sama, dengan versi yang lebih besar. Mereka menyewa sebuah pom bensin selama dua tahun.
Kebetulan letak pom bensin itu di jalan sibuk yang menghubungkan Bury dan Ramsbottom, dan dikelilingi oleh perumahan. Makanya tidak pernah sepi pelanggan.
Namun saudara-saudara Issa memimpikan sesuatu yang jauh lebih besar daripada sebuah bisnis pom bensin. Mereka mulai mengembangkan ritel. Tidak diketahui tepatnya tahun berapa, namun inovasi ini menjadi perkembangan bisnis Issa bersaudara.
Grup EG anak usahanya di bidang ritel, restoran siap saji dan pom bensin jika ditotalkan memiliki hampir 6.000 cabang di 10 negara, dari Inggris hingga AS dan Australia.
Menurut The Times Rich List tahun 2020 para taipan kekayaannya ditaksir 3,56 miliar pound sterling. Hebatnya, mereka menikmati peningkatan kekayaan sebesar dari 2,36 miliar pound sterling pada 2019. Kemudian pada 2021, meningkat lagi menjadi 4,68 miliar pound sterling.
Sebelum ritel ternama Asda dibeli oleh Issa bersaudara masih dipegang oleh Walmart, perihal asal AS. Kemudian kesepakatan besar dibuat dengan Issa bersaudara membeli sebagian besar saham Asda yang bernilai £6,5 miliar.