Jakarta – Korea Utara (Korut) terdeteksi meluncurkan rentetan rudal balistik. Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat (AS) kompak pamer kekuatan militer di atas perairan dekat Semenanjung Korea.
Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Amerika Serikat (AS) Wendy Sherman mengancam akan ada respons kuat dan jelas dari AS, Korea Selatan (Korsel) dan dunia jika Korea Utara (Korut) benar-benar melakukan uji coba nuklir terbaru.
“Setiap uji coba nuklir akan sepenuhnya melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB (Perserikatan Bangsa-bangsa), akan ada respons cepat dan tegas terhadap uji coba semacam itu,” tegas Sherman dalam konferensi pers usai bertemu Wamenlu Korsel Cho Hyung-Dong di Seoul, seperti dilansir Reuters, Selasa (7/6/2022).
“Saya meyakini bahwa tidak hanya ROK (Republik Korea — nama resmi Korsel) dan Amerika Serikat dan Jepang, tapi seluruh dunia akan merespons dengan cara yang kuat dan jelas,” imbuhnya.
“Kami telah bersiap dan … kami akan melanjutkan diskusi trilateral kami (dengan Korsel dan Jepang) besok,” sebut Sherman dalam pernyataannya.
Penegasan Sherman ini disampaikan setelah pasukan Korsel dan AS menembakkan delapan rudal permukaan-ke-permukaan pada Senin (6/6) pagi dari pantai timur Korsel untuk merespons rentetan rudal jarak pendek yang diluncurkan Korut sehari sebelumnya atau pada Minggu (5/6) waktu setempat.
Pada saat itu Korut menembakkan delapan rudal balistik jarak pendek dari empat lokasi berbeda dalam waktu 30 menit. Para analis menyebut aktivitas peluncuran rudal Korut itu menjadi salah satu yang terbesar.
Otoritas pemerintah AS dan Korsel, juga para pakar Korut, telah mengatakan selama berminggu-minggu ada tanda-tanda aktivitas pembangunan baru di Punggye-ri, yang diketahui sebagai satu-satunya lokasi uji coba nuklir Korut, dan bahwa Korut bisa segera menguji coba sebuah bom. Korut terakhir kali menggelar uji coba bom nuklir pada tahun 2017 lalu.
Kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi menyatakan pekerjaan pembangunan yang dilakukan Korut untuk memperluas fasilitas-fasilitas penting pada fasilitas nuklir utamanya di Yongbyon masih terus berlangsung.
Korsel dan AS juga kompak pamer kekuatan militer. Dua negara itu menerbangkan 20 pesawat tempur, termasuk jet tempur siluman di atas perairan dekat Semenanjung Korea.
Seperti dilansir AFP, Selasa (7/6/2022), Kepala Staf Gabungan Militer Korsel dalam pernyataannya menyebut 16 pesawat tempur Korsel, termasuk sejumlah jet tempur siluman F-35, bersama empat jet tempur F-16 milik AS membentuk skuadron serangan di atas Laut Barat.
“Merespons ancaman musuh,” sebut Kepala Staf Gabungan Militer Korsel dalam pernyataannya.
Kepala Staf Gabungan Militer Korsel menegaskan kedua negara yang bersekutu itu ‘menunjukkan kemampuan dan kemauan kuat mereka untuk menyerang dengan cepat dan akurat terhadap setiap provokasi dari Korea Utara’.