Plaju, rakyatpembaruan.com –
Kilang Pertamina Plaju berhasil melakukan efisiensi energi di Unit HVU II, salah satu plant primary process. Inovasi kesisteman dengan suplai bahan baku (hot feed) yang dilakukan di kilang ini berhasil menekan konsumsi bahan bakar untuk proses pengolahan, karena suhu feed (produk umpan) yang sudah tinggi, sehingga usaha pemanasan tambahan oleh furnace (unit pemanas) bisa dikurangi.
Program terobosan ini dinamai Promax (Program Maximize Hot Feed Unit HVU II Sebagai Upaya Penurunan Konsumsi Fuel Pada Furnace Unit HVU II), sebagai inovasi yang dikembangkan secara mandiri oleh pekerja Kilang Pertamina Plaju. Dengan inovasi ini, perusahaan berhasil menciptakan efisiensi energi sebesar 48 ribu Giga Joule (GJ) sejak dimulainya program pada 2023 lalu.

Sebelum program ini diterapkan, konsumsi bahan bakar untuk furnace di HVU II mencapai 114 Ton/hari. Sementara, setelah dilakukan optimalisasi dengan program ini, konsumsi bahan bakar turun menjadi kurang dari 112 Ton/hari, dan terjadi efisiensi sekitar 1,75%. Program Promax juga berkontribusi pada pengurangan emisi karbon, dengan penurunan emisi CO2 sebesar 2436 Ton.
Inovasi ini merupakan yang pertama diimplementasikan di sektor pengolahan migas di Indonesia. Dalam kajian Life Cycle Assessment (LCA) 2023, program ini terkategori klasifikasi pengurangan energi dalam proses produksi. Selain itu, dari perspektif ekonomi sirkular, inisiatif ini berkontribusi pada ‘waste embedded value’ melalui konsep energy recovery (pemulihan energi).
Program efisiensi energi ‘Promax’ ini berdampak pada perubahan subsistem dan optimalisasi rantai pasok, dimana terjadi perubahan pola proses dan alur proses yang dilakukan oleh perusahaan.
Pjs. Area Manager Communication, Relations & CSR PT Kilang Pertamina Internasional RU III Plaju, Ahmad Adi Suhendra mengatakan, program efisiensi energi ini menjadi komitmen Kilang Pertamina Plaju dalam efisiensi energi menuju keberlanjutan.
Efisiensi energi menjadi salah satu aspek ketataan terhadap regulasi lingkungan yang dinilai dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) yang diselenggarakan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) / Badan Pengelola Lingkungan Hidup (BPLH).
Senin (24/2/2025), Kilang Pertamina Plaju dianugerahi predikat Emas, sebagai peringkat tertinggi dalam ajang PROPER yang diselenggarakan setiap tahun ini.
Penganugerahan predikat PROPER Emas ketiga kalinya sejak 2022 ini menunjukkan Kilang Pertamina Plaju dalam operasionalnya telah melaksanakan praktik terbaik dalam kepatuhan pada aspek lingkungan melebihi yang dipersyaratkan (beyond compliance) dan bahkan dapat menjadi praktik terbaik (best practice).
Perusahaan yang mendapat peringkat emas adalah yang menunjukkan kinerja lingkungan terbaik. Perusahaan tersebut tidak hanya mematuhi peraturan lingkungan, tetapi juga melakukan tindakan yang lebih dari yang diwajibkan oleh undang-undang dan berkontribusi secara aktif terhadap pelestarian lingkungan, dan menerapkan prinsip keberlanjutan dalam semua aspek operasional, serta memimpin dalam praktik ramah lingkungan.
“Kilang Pertamina Plaju berkomitmen untuk terus menjadi perusahaan energi yang patuh pada regulasi lingkungan, mengedepankan efisiensi energi dalam proses operasi, dan menjadi bagian dari solusi dalam menjaga keberlanjutan lingkungan,” ujar Suhendra.(adi/rp)