Kapal selam “narco-sub” atau kapal selam narkoba sepanjang 15 meter, yang pertama terdeteksi tahun ini, disita di perairan Kolombia.
Angkatan Laut Kolombia memperkirakan tangkapan tersebut bernilai $27 juta atau sekitar Rp423 miliar.
Diyakini kapal selam produk ‘rumahan’ itu dalam perjalanan ke Amerika Serikat (AS) atau Eropa.
Tiga orang yang berada di dalam kapal selam itu telah ditangkap.
Tim penyelam Angkatan Laut Spanyol berdiri di atas haluan kapal selam mini yang digunakan untuk menyelundupkan narkoba di perairan Kota Aldan, Spanyol, 26 November 2019. (AFP)
Otoritas Angkatan Laut Kolombia menjelaskan pihaknya mencegat kapal selam itu pada hari Minggu (21/01).
Diperkirakan kapal selam itu tengah melakukan perjalanan melalui Samudera Pasifik.
Di dalam kapal selam terdapat paket kokain hidroklorida, dan banyak di antaranya yang dicap dengan gambar kalajengking atau diberi label “Winnie” dan “Carnal”.
Barang bukti narkoba dan para tersangka telah diamankan ke Buenaventura, kota pelabuhan Kolombia, ungkap pihak angkatan laut.
Rincian lebih lanjut tentang para tersangka belum diumumkan
“Dengan penyitaan ini, upaya penyelundupan narkoba senilai Rp423 miliar ke kartel narkoba dapat dicegah,” kata Angkatan Laut Kolombia dalam sebuah pernyataan.
“Sekaligus kita dapat mencegah penjualannya di pasar ilegal internasional, serta menghalangi distribusi sekitar dua juta dosis di dunia,” lanjut pernyataan itu.
Terbuat dari bahan apa kapal selam rakitan itu?
Kapal selam narkoba adalah sarana yang populer untuk mengangkut narkoba, lantaran tidak terdeteksi dan dapat ditenggelamkan setelah barang terlarang itu dikirimkan.
Seringkali kapal selam berukuran kecil itu buatan sendiri, dan dibuat dengan bahan fiberglass dan kayu lapis.
Kolombia dikenal sebagai produsen kokain terbesar di dunia.
Pada 2023, Angkatan Laut Kolombia mencegat 30 ton narkoba dan lebih dari lima ton ganja.
Kapal-kapal selam buatan itu menyelundupkan kokain dengan tujuan ke Eropa.
Kapal selam narkoba
Kalam selam mini yang digunakan untuk menyelundupkan narkoba berhasil dicegat dan telah diamankan di dermaga pangkalan militer di Kota Tumaco, Kolombia, pada 8 November 2018. (AFP)
Pada Mei tahun lalu, kapal selam narkotika terbesar yang pernah tercatat di Kolombia dicegat dengan tiga ton kokain di dalamnya, demikian laporan mitra BBC di AS, CBS News.
Panjang kapal selam itu sekitar 100 kaki dan lebar 10 kaki.
PBB mengatakan Kolombia telah mencetak rekor baru pada 2022 untuk produksi kokain, dengan budi daya bahan utamanya, yaitu daun koka tersebar di lahan seluas 230.000 hektar.
Pihak berwenang di Belgia mengatakan mereka telah menyita kokain dalam jumlah besar di pelabuhan Antwerp pada tahun lalu.
Kota pelabuhan itu telah menjadi pintu gerbang utama Eropa untuk pengiriman obat-obatan terlarang dari Amerika Selatan.
Kapal selam narkoba
Polisi Kolombia dari unit anti-narkotika berjaga di sekitar kapal selam mini yang berhasil disita pada 18 Oktober 2011, di Kota Puerto Escondido, Kolombia. (AFP)
Pada 2022, mereka menyita 110 ton kokain, jumlah yang sangat banyak sehingga mereka tidak memiliki cukup insinerator untuk menghancurkannya secara cepat.
Menurut beberapa perkiraan, hanya 10% dari kokain yang tiba di pelabuhan dicegat. Sedangkan sisanya dikirim ke Belanda untuk didistribusikan ke seluruh penjuru Eropa, termasuk Inggris.
Kepala bea cukai di pelabuhan mengatakan kepada saya, dengan tsunami kokain ini, mereka tidak akan pernah memenangkan pertempuran.
Dan ini adalah pertarungan yang meluas menjadi pembunuhan di jalanan Antwerp.
Kapal selam narkoba
Kapal selam narkoba, yang merupakan rakitan rumahan ini, dipajang di lahan parkir di Spanyol. (BBC)
Pada Januari, seorang gadis berusia 11 tahun tewas dalam penembakan geng yang terkait dengan perdagangan kokain di kota tersebut.
Menteri Kehakiman Belgia Vincent Van Quickenborne telah keluar masuk rumah persembunyian selama setahun terakhir setelah polisi mengungkap dugaan komplotan penjahat Belanda untuk menculiknya. Sebuah mobil berisi senjata api ditemukan di luar rumahnya.
Bagi salah satu hakim investigasi terkemuka Belgia, Michel Claise, industri kokain telah lepas kendali.
“Ini sangat menguntungkan bagi mereka yang kami sebut pengedar narkoba,” katanya,
Kapal selam narkoba
Interior di dalam kapal selam rakitan yang digunakan untuk menyelundupkan narkoba. (BBC)
Claise mengatakan dengan kekayaan dan pengaruh mereka, geng-geng itu mengerdilkan orang-orang yang berupaya mewujudkan keadilan.
“Dengan pencucian uang dan korupsi yang sekarang tidak terbatas dan dapat ditawarkan kepada pekerja pelabuhan, petugas polisi, dan orang lain, bagaimana Anda berharap kami memiliki kendali atas organisasi kriminal?”
“Ini sudah selesai,” pungkasnya.
Krisis kokain Belgia adalah krisis kokain Eropa, dan PBB memperingatkan bahwa geng-geng internasional yang dulunya bersaing kini bekerja sama.
Setelah kesuksesan mereka di Eropa, mereka akan segera merambah Asia dan Afrika demi mengajar kekayaan yang tidak terbatas.
(ita/detik)