Jakarta -Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada hari Selasa menjanjikan dukungan untuk Azerbaijan. Hal itu diungkapkan Erdogan, saat melakukan kunjungan ke wilayah Nagorno-Karabakh yang disengketakan.
Dilansir dari AFP, Rabu (16/6/2021), dukungan militer dan politik Erdogan dipandang penting bagi Azerbaijan dalam perangnya tahun lalu dengan saingan bersejarahnya, Armenia, ketika keduanya berjuang keras selama enam minggu untuk menguasai wilayah pegunungan Karabakh.
Pemimpin Turki itu membuat janji dukungan selama kunjungan resmi ke kota simbolis Shusha, yang ditangkap oleh pasukan Azerbaijan pada November tahun lalu merupakan titik balik dalam konflik.
Pertempuran itu akhirnya berakhir ketika Moskow – pendukung militer utama Armenia – menengahi gencatan senjata yang melihat pasukan penjaga perdamaian Rusia membanjiri wilayah pegunungan di dalam Azerbaijan yang telah dipegang oleh separatis Armenia.
Erdogan dan timpalannya dari Azerbaijan Ilham Aliyev menandatangani janji “untuk saling mendukung jika ada ancaman atau serangan oleh negara ketiga atas kemerdekaan atau integritas teritorial mereka,”.
Pertempuran tahun lalu menimbulkan kekhawatiran bahwa Rusia dan Turki dapat ditarik langsung ke dalam konflik untuk mendukung sekutu mereka, intervensi yang akan menempatkan Moskow dan Ankara di pihak yang berlawanan tidak hanya di Suriah dan Libya tetapi juga di Nagorno-Karabakh.
Janji Erdogan untuk mendukung Azerbaijan jika diserang mencerminkan kesepakatan antara Armenia dan Rusia. Kedua negara adalah bagian dari aliansi militer negara-negara bekas Soviet, yang diminta oleh para pemimpin Armenia ke Moskow untuk dihormati selama perang tahun lalu.
Ankara dituduh oleh negara-negara Barat, Rusia dan Armenia menyebarkan tentara bayaran Suriah ke konflik – klaim yang dibantahnya – sementara pesawat tak berawak buatan Turki membanjiri militer Armenia yang sudah tua, membawa kemenangan yang menentukan bagi Azerbaijan.
(eva/eva/detik)