“Kita harus bersatu dalam persatuan dan solidaritas,” kata Erdogan di hadapan lautan pendukungnya di luar istana kepresidenan di Ankara, Turki, seperti dilansir AFP, Senin (29/5/2023).
“Kami menyerukan ini dengan sepenuh hati,” tambahnya.
Seruan Erdogan ini datang setelah Pilpres Turki yang memecah belah ini membuatnya mengalahkan pemimpin oposisi, Kemal Kilicdaroglu, dengan selisih empat poin persentase. Selama kampanye, kedua kandidat saling menuduh mendukung teroris dan menyebarkan informasi yang salah.
Pernyataan konsesi singkat Kilicdaroglu mengungkapkan ‘kesedihan nyata tentang kesulitan besar yang menunggu negara’ dengan Erdogan.
Erdogan mengatakan kepada para pendukungnya bahwa pemilihan ini adalah yang paling penting di Turki di era modern.
“Kami tidak memiliki kebencian, tidak ada kemarahan atau frustrasi dengan siapa pun,” ucapnya.
Untuk diketahui, Recep Tayyip Erdogan telah resmi memenangkan pemilihan presiden (pilpres) Turki putaran kedua. Erdogan akan memperpanjang pemerintahannya hingga tahun 2028.
“Berdasarkan hasil sementara, telah ditentukan bahwa Recep Tayyip Erdogan terpilih sebagai presiden,” kata Ketua Dewan Pemilihan Tertinggi Ahmet Yener seperti dikutip AFP dari kantor berita negara Anadolu, Senin (29/5).
(fas/detik)