Erick mengungkapkan, Rumah BUMN SME’s Hub bertujuan untuk mempromosikan dan membantu UMKM untuk meningkatkan daya saing sekaligus membuka akses pasar global sehingga bisa mendorong UMKM tanah air mendunia.
“Kita harus mendorong UMKM ini untuk mendunia, salah satunya dengan pameran yang melibatkan pengunjung dari mancanegara. Perlu kita sadari UMKM adalah tulang punggung ekonomi Indonesia yang membuka banyak kesempatan kerja. Mereka bisa mengharumkan nama bangsa dengan produk-produk yang mendunia,” kata Erick dalam keterangan tertulis, dikutip Kamis (11/5/2023).
UMKM tersebut mayoritas di antaranya binaan Rumah BUMN dan sejumlah UMKM lokal. Berkat Erick Thohir melalui pendampingan Rumah BUMN, ada tiga UMKM yang menjadi sorotan saat Pameran UMKM Rumah BUMN SME’s Hub.
Pertama, UMKM Padu Padan Tenun & Tenun Ina Sabu yakni kerajinan tenun dengan pewarna alami. Kerajinan berbahan dasar tenun Sumba NTT ini dibuat model berbagai pakaian kekinian seperti jaket bomber, kimono, dress, dan lainnya.
Kedua, D’Etnick Istana Mutiara Lombok yakni kerajinan aksesoris berbahan dasar mutiara. Produk ini berhasil mencuri perhatian pengunjung terutama perempuan karena unik dan dibuat langsung oleh tangan-tangan bertalenta perajin asli Lombok. Keindahan Mutiara Mandalika, Ameera, dan Trawangan terbuat dari perak membuat D’Etnik menembus pasar global.
Ketiga, UMKM Cita Rasa Indonesia. UMKM ini diminati pengunjung karena menyajikan makanan unik khas tradisional Indonesia. UMKM ini menjual produk andalan rendang daging sapi khas Indonesia, dendeng balado dengan daging khas minang, bawang goreng khas Palu dan juga makanan-makanan khas Indonesia lainnya.
Secara keseluruhan ada 50 UMKM yang ikut menyemarakkan Pameran Rumah BUMN SME’s Hub, di antaranya terdiri dari 15 UMKM makanan dan minuman khas Indonesia, 25 UMKM fesyen dan kerajinan tangan etnik, serta 10 UMKM lokal Labuan Bajo.
“Saya berharap melalui keikutsertaan pada acara ini, kami bisa memperkenalkan produk kami ke pasar yang lebih luas, yaitu pasar Internasional. Delegasi dari ASEAN sempat membeli produk-produk kain tenun kami seharga Rp 2 juta rupiah per pcs nya,” kata Ina, pemilik UMKM Padu Padan Tenun & Tenun Ina Sabu
Sebagai informasi, gelaran SME’s HUB berlangsung selama lima hari, di mana dua hari pertama yaitu 9-10 Mei dikhususkan untuk para delegasi negara-negara ASEAN dan hari. Lalu pada 11-13 Mei masyarakat dibolehkan untuk meramaikan acara tersebut.
Masyarakat luas dapat menikmati Art Performance, Kuliner, DJ Performance, pelatihan sustainability (pelestarian lingkungan) serta berbagai performance seni tradisional dan kontemporer selama acara berlangsung.
(ara/detik)